Riskayanti S.Kep., Ns., M.Kes; Perjuangkan Kesejahteraan Perawat di Kolaka Lewat PPNI

  • Bagikan
Riskayanti S.kep., Ns., M.Kes Ketua PPNI Kabupaten Kolaka
PPNI Kolaka baru saja menuntaskan Musda ke IV pada Rabu, 31 Agustus 2022. Riskayanti S.kep., Ns., M.kes, terpilih sebagai ketua. Harapan tinggi mutlak dibebankan ke pundak Riska. Lantas apa pandangannya terkait seputar problematika dan masa depan para perawat di Kolaka? berikut petikan wawancaranya bersama redaktur Kolaka Pos, Nawir. Selamat atas amanah baru yang ibu terima. Apa yang pertama kali ibu pikirkan saat terpilih menjadi ketua PPNI Kolaka? Yang pertama terpikirkan itu sekretariat. Karena PPNI itu sekarang permasalahannya punya lahan tapi belum ada bangunannya. Kedua, membuka lowongan pekerjaan untuk teman-teman, karena infonya November 2023 sudah tidak ada lagi honorer, artinya teman-teman yang masih honor saat ini mau kemana. Iya yah, perawat yang masih berstatus honorer butuh jalan keluar instan. Mungkin ada contoh bagaimana pemberdayaan mereka jika nantinya diputus kontrak? Salah satu contoh kedepannya saya mau bikin klinik, disitu kan bisa menyerap teman-teman perawat, yang kemudian berkolaborasi dengan profesi lain seperti dokter, apoteker dan gizi. Ke depan ini apakah enam bulan atau pertiga bulan akan diadakan pelatihan BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support) atau seminar keperawatan. BTCLS itu salah satu pelatihan dasar bagi perawat, dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Penanganan masalah tersebut, ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar, sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir kerusakan organ serta kecacatan penderita. Boleh dikata BTCLS itu wajib bagi perawat. Bukannya pelatihan BTCLS mahal? Memang untuk mengikuti pelatihan (BTCLS) itu, teman-teman harus menyiapkan dana yang tidak sedikit. Inilah gebrakan kita nantinya. Insya Allah apakah BTCLS nantinya gratis atau seminar keperawatannya gratis. Saya usahakan salah satunya itu gratis untuk teman-teman. Berarti perawat di Kolaka bisa semakin profesional dong? Harus itu. Kita berupaya agar perawat di Kolaka semakin profesional, yang bukan saja memiliki pengetahuan yang baik, tapi juga memiliki keterampilan yang baik. Selain itu, perawat juga harus memiliki sikap dan perilaku yang baik, karena sekarang perawat itu benar-benar dihadapkan dengan masyarakat. Tujuannya pun betul-betul ingin melayani pasien dengan baik, dan ingin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sekarang banyak masyarakat yang menyoroti kinerja tenaga kesehatan, dan mengkritisi berbagai aspek yang terdapat dalam pelayanan kesehatan. Bagaimana tanggapan ibu? Sekarang memang pengetahuan masyarakat semakin meningkat, akhirnya berpengaruh juga terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, citra seorang perawat kian menjadi sorotan. Hal ini tentu saja merupakan tantangan bagi profesi keperawatan, dalam mengembangkan profesionalisme selama memberikan pelayanan yang berkualitas, agar citra perawat senantiasa baik di mata masyarakat. Disatu sisi perawat dituntut profesional. Tapi yang kita ketahui, masalah besar perawat adalah kesejahteraan. Apa solusi ibu? Harus diakui, honor yang didapat teman-teman perawat sangat minim. Ibaratnya lebih besar gajinya cleaning servis dibanding kita perawat. Padahal kita ini yang bersentuhan langsung dengan pasien. Belum lagi kalau ada apa-apanya pasien, yang pertama mendapat perlakuan tidak menyenangkan pasti perawat. Untuk di Kolaka, Insya Allah saya akan perjuangkan kesejahteraan teman-teman, agar lebih diperhatikan lagi teman-teman khususnya yang honor ini. Minimal bisa setara UMK. Kalau seperti itu bisa dikatakan seolah-olah perawat "didiskriminasi"? Tidak bisa dipungkiri, terkadang kita ini perawat memang dikesampingkan sekali. Jadi untuk kedepannya harus ada gebrakan agar perawat bisa lebih diperhatikan. Bagaimana komunikasi dengan pemerintah? Mereka (pemerintah) yang mengambil kebijakan, kita tinggal mengajukan, tapi insya Allah saya akan terus berjuang bagaimana caranya agar teman-teman perawat di Kolaka lebih diperhatikan. Profesi perawat sudah lama. Kenapa seperti kurang familiar di masyarakat. Apa kurang publikasi atau karena perawat lebih sibuk mengurus pasien? Bisa jadi seperti itu. Karena kita lihat saja kalau di fasilitas pelayanan kesehatan pasti perawat paling sibuk, mulai dari depan sampai di belakang perawat semua yang tampil. Infonya ibu pernah menjadi salah satu honorer di Puskesmas. Bisa diceritakan? Pengalaman saya ini honor di puskesmas Kolaka 2008-2021. Alhamdulillah, dukanya ada dan sukanya banyak karena bisa menolong sesama. membantu dengan ikhlas bukan kita melihat berapa nilainya. Kalau melihat honornya tidak ada yang mau jadi perawat, tapi kan dilihat kemanusiaannya. Artinya kita sekolah di keparawatan siap mengabdikan diri dengan ikhlas karena memang dari dulu sampai sekarang sudah begitu penghasilannya. Lebih besar penghasilannya cleaning servis. Apa kesan yang paling melekat saat menangani pasien? Kalau pasiennya sehat kita tentunya sangat senang sekali karena dianggap berhasil mengaplikasikan ilmunya kita. Berbeda kalau kita tangani pasiennya meninggal. Belum lagi keluarga pasien protes dengan dalih terlambat ditangani padahal kita sudah kerja maksimal. Apalagi tidak semua fasilitas pelayanan kesehatan alatnya memadai. Pernah mendapat cacian dari pasien atau keluarga pasien? Ibaratnya itu sudah bunga-bunganya mi kita perawat. Terkadang ada juga keluarga pasien yang mau didatangi terus padahal kan banyak pasien lain juga yang mau ditangani. Alhamdulillah tidak sedikit juga yang berterimakasih. Terkadang ada pasien yang menegur duluan ketika ketemu dimana saja, berarti mereka mengingat. Di puskemas bagian apa? Pertama di polindes, baru UGD kemudian ke Poli. Honor pertama yang diterima saat itu berapa? Saya masuk honorer di Puskesmas itu Mei 2008. Honor pertama saya Rp50 ribu perbulan. Kemudian meningkat Rp100 ribu dan mengingkat-meningkat terus, kemudian 2018 baru dapat SK PHTT pertama Rp750 ribu baru kemudian Rp1 juta. Itu diluar honor jasa BPJS, Rp350 ribu-Rp650 ribu. Dengan penghasilan minim apa bisa bekerja profesional? Kalau saya pribadi inikan namanya panggilan jiwa. Artinya, sebagai perawat siap melayani, siap ikhlas. Kalau saya mau ukur dari penghasilan untuk apa saya mau kerja begitu. tapi saya berpikir rejekinya Allah sudah diatur. Kita kerja ikhlas disini maka akan digantikan rejeki yang lebih ditempat lain. Sekarang ibu menjabat ketua PPNI Kolaka, apa harapannya terhadap PPNI? Kedepannya saya mau PPNI bersatu kembali, sama-sama kita besarkan ini PPNI. bagaimana PPNI lebih dikenal lagi dengan masyarakat, lebih dekat lagi ke pemerintahan. Kemudian saling merangkul, saling mendukung agar PPNI lebih besar lagi. Dalam 100 hari usai dilantik, Apa yang akan dilakukan? Pembangunan sekretariat yang berlokasi disamping kantor lurah Laloeha. Ditargetkan rampung secepatnya. Untuk sementara saya menyiapkan sekretariat di depan Rumah Sakit SMS Berjaya (RSBG), supaya agenda semua berjalan lancar. (*)
  • Bagikan