Sekda Sultra Apresiasi Progres Smelter PT Ceria, Ditarget Beroperasi Tahun Ini

  • Bagikan
Sekda Asrun Lio bersama jajaran pejabat Pemprov Sultra dan Pj Bupati Kolaka Muhammad Fadlansyah saat meninjau progres pembangunan smelter PT Ceria di Kecamatan Wolo, Kolaka, Kamis (23/1). FOTO: Kaulia Ode/ Kolaka Pos

KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio mengapresiasi progres pembangunan pabrik pemurnian nikel (smelter) milik PT Ceria Nugraha Indotama di Kabupaten Kolaka. Konstruksi smelter 'Merah Putih' ini ditargetkan sudah mulai beroperasi tahun 2025 ini.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, saya menyampaikan terima kasih pada manajemen PT Ceria yang selama ini bekerja dan membuktikan PSN (proyek strategis nasional) ini sudah benar-benar menjalankan tanggung jawab amanah sebagai PSN," kata Asrun Lio, saat meninjau progres smelter PT Ceria di Kecamatan Wolo, Kolaka, Kamis (23/1).

Adapun smelter Ceria menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Smelter ini mendapatkan pasokan listrik dari PT PLN (Persero) dengan total kapasitas 414 MVA (352 MW) yang telah disepakati dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL), yang pasokan listriknya dialirkan secara bertahap. Sekda melihat pembangunan proyek smelter itu sudah hampir rampung.

"Dari semua sisi pembangunan sudah hampir rampung. Suplai listrik 27 Januari sudah mulai jalan. Ini juga sangat membantu PLN untuk ketersediaan listrik, bukan hanya di wilayah Sultra tapi juga wilayah Sulsel yang terkoneksi jaringan," ujar Asrun Lio.

Sementara itu, Pj Bupati Kolaka Muhammad Fadlansyah yang mendampingi Sekda Asrun Lio dalam kunjungan itu mengatakan, kehadiran PT Ceria di Bumi Mekongga telah memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja, khususnya masyarakat di Kecamatan Wolo. "Memang PT Ceria ini betul-betul memprioritaskan tenaga kerja yang ada di lingkungan aktifitasnya," ujar Fadlansyah.

Dia berharap dengan beroperasinya pabrik Ceria akan semakin banyak menyerap tenaga kerja di Kolaka. "Kita doakan semoga cepat beroperasi. Karena jika beroperasi pasti yang diuntungkan masyarakat Kolaka semakin banyak terserap tenaga kerja di industri pertambangan," ucapnya.

"PT Ceria ini satu-satunya industri pertambangan merah putih, karena memanfaatkan 100 persen putra putri terbaik Indonesia, juga memberdayakan masyarakat setempat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan," tambah Fadlansyah.

Ditempat yang sama, Deputy President & Director Corporate Affair PT Ceria Nugraha Indotama, Djen Rizal menyampaikan Smelter Merah Putih Ceria dibangun murni oleh investor domestik yang dimiliki dan dikelola oleh putra daerah, dengan pendanaan sindikasi perbankan nasional.

"Ini sebagai komitmen Ceria untuk melaksanakan program hilirisasi Pemerintah RI yang bisa memberikan nilai tambah lebih di dalam negeri, sebagaimana diamanatkan di Asta Cita ke 5 dan 6 Presiden Prabowo Subianto yaitu melanjutkan program hilirisasi, pertumbuhan, pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan," kata Djen Rizal.

Dia menjelaskan, usaha PT Ceria membangun industri yang berbasis hilirisasi telah melewati perjuangan yang tidak mudah. Groundbreaking pembangunan smelter dilakukan pada tahun 2019, nanti pada 2022 baru mendapatkan pendanaan oleh sindikasi perbankan nasional. "Insya Allah target penyelesaian pembangunan menjelang akhir quartal 1 tahun 2025 ini," ucap Djen Rizal.

Sebagai informasi, kunjungan Asrun Lio ke lokasi smelter milik PT Ceria didampingi jajaran pejabat Pemprov Sultra. Diantaranya, Kadis ESDM Andi Azis, Kadis Lingkungan Hidup Andi Makkawaru, Kadis Kehutanan Sahid, dan Kadis Koperasi dan UMKM LM Shalihin. Hadir pula Pj Bupati Kolaka Muhammad Fadlansyah, Sekda Kolaka Ramli Sima, Asisten III Andi Wahidah, Kadis PUPR Arifin Jamal, dan anggota DPRD Kolaka Hariani. (kal)

  • Bagikan