KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka - Tantangan pemerintah daerah saat ini semakin besar. Guncangan ekonomi dunia dan efisiensi anggaran yang ditetapkan pemerintah pusat, membuat sumber anggaran pemda semakin terbatas. Namun hal itu bukan alasan untuk menyerah dengan keadaan.
Bupati Kolaka H.Amri mengatakan, dengan segala keterbatasan, bukan berarti tidak ada hal yang dapat dilakukan. Keterbatasan harus diatasi dengan kreatifitas dan kolaborasi yang kuat. Hal itu yang mendorongnya untuk terus memacu pembangunan di Kolaka. Ditahun ini contohnya, ia menargetkan untuk melakukan groundbreaking pembangunan Pasar Raya Mekongga (PRM) modern.
Keterbatasan sumber anggaran dari pemerintah ungkapnya, dapat ditaktisi melalui kolaborasi dengan pihak swasta dan para stakeholder. Ia lantas menyebutkan, untuk pembangunan PRM modern dibutuhkan anggaran sebesar Rp140 miliar. Jika mengandalkan dari APBD saja, kemungkinan pembangunannya akan lambat. Namun melalui kolaborasi, Pemkab Kolaka mendapat suntikan dana dari PT Vale dan PT Antam untuk membangun PRM. "Tahun ini saya targetkan untuk melakukan groundbreaking," ungkapnya saat berkunjung ke kantor Harian Kolaka Pos, Selasa (6/5).
Dalam perencanaannya, Amri akan membangun PRM menjadi lebih modern, bertingkat dua namun tetap mengutamakan kearifan lokal. Meski dibangun dengan aksen modern, namun Amri tetap mengedepankan kenyamanan dan kesesuaian dengan tipikal pedagang yang akan menggunakannya. Karena itu, PRM akan didesain modern namun tetap mengakomodir nilai tradisional yang telah kental dengan pedagang. "Desainnya sudah ada, anggarannya kurang lebih 140 miliar. Konstruksinya dua lantai. Lantai dua itu jadi tempat UMKM, semacam food court, tapi terbuka. Gaya konstruksinya modern, tapi kita kombinasikan dengan kebiasaan warga kita yang tetap tradisional, itulah yang coba kita kombinasikan sesuai dengan kearifan lokal," tandas Amri.
Pembangunan PRM menjadi lebih modern akan menjadi ikon pemerintahannya selama periode 2025-2030. Program ini akan berjalan bersamaan dengan program lainnya yang ia janjikan selama Pilkada seperti Kartu Sehat Beramal, Kartu Pintar Beramal, Kartu Tani Beramal, Kartu Nelayan Beramal, dan Kartu Lansia Beramal.
Untuk pengembangan ekonomi daerah, mantan Kadis DPPKB Kolaka ini turut memberi atensi besar terhadap pengembangan UMKM di wilayah teritorialnya. Menurutnya, UMKM dan sektor pertanian memiliki resistensi terhadap melemahnya ekonomi global.
Pemkab Kolaka ditangan Amri akan menunjukkan keberpihakannya kepada sektor "akar rumput". Diantara usahanya dengan bantuan bergulir permodalan melalui koperasi. "Saya sudah komunikasi dengan Menteri Koperasi. Saya diarahkan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), yang mengelola dan menyalurkan dana bergulir untuk koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Jadi kalau saat ini Pemda Kolaka hanya bisa menyalurkan bantuan UMKM Rp2,5 juta, saya berharap kedepan itu bisa Rp5 juta bahkan Rp10 juta," tegasnya.
Tak sampai disitu, ia merancang agar bantuan kepada UMKM diberikan tanpa agunan. Asumsinya, banyak pelaku UMKM yang bahkan tidak memiliki lahan tempat berusaha untuk dijadikan agunan. "Kalau UMKM baru mau tumbuh masa kita mau bebankan lagi syarat kepemilikan (agunan, red), sedangkan berusaha saja susah apalagi punya kepemilikan (agunan, red), hanya memang skema tanpa agunan ini saya berharap ada motivasi kepada teman-teman UMKM jadi ada syarat yang menjadi pemicu, ketika diberi Rp10 juta walaupun tanpa agunan tapi berpikirnya fokus untuk pengembangan usahanya, bukan konsumtif," jelasnya.
Jadi aturannya itu akan dicarikan formulasi yang tidak memberatkan UMKM. Hanya memang problem yang dihadapi saat ini, bantuan Rp2,5 juta tanpa agunan dari Dinas Koperasi yang sudah berjalan saat ini, tidak dimaksimalkan oleh masyarakat untuk membangun usahanya. "Mereka (pelaku UMKM, red) tidak berpikir bahwa nilai Rp2,5 juta diperuntukkan untuk pengembangan usahanya, bahkan mungkin digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Nah, inilah yang menjadi tantangan kita bersama, bagaimana pengawasan dan edukasi ke UMKM bisa berjalan sesuai yang diharapkan," tandasnya. (wir/ema)