BI Percepat Interkoneksi Sistem Pembayaran e-Channel
KOLAKA POS, Jakarta-- Bank Indonesia menerapkan kartu debit dan uang elektronik yang terinterkoneksi pada semester kedua 2017.
Sebab, BI mengonsep National Payment Gateway (NPG) yang saling terhubung dan lintas operator.
NPG diterapkan bank-bank umum kelompok usaha (BUKU) IV dengan perusahaan switching.
Hal itu dilakukan sebagai upaya mempercepat interkoneksi sistem pembayaran e-channel.
”Ke depan, kartu debit, uang elektronik, dan electronic data capture (EDC, Red) bisa tersinergi,” kata Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo akhir pekan kemarin. BI akan mendorong penerapan electronic bills and invoices presentment and payment (EBIPP).
Bermacam metode pembayaran nontunai pada e-commerce diperluas dan dipermudah pada 2018.
Agus tidak menjelaskan lebih detail sampai mana upaya interconnected dan interoperability kartu debit serta uang elektronik yang dimaksud.
Yang jelas, BI menyiapkan diri dan berkoordinasi dengan bank-bank BUKU IV untuk penerapan NPG pada tahun ini.
Selain itu, BI menerapkan kartu kredit domestik pada 2019.
Kartu kredit domestik saat ini baru dijalankan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Namun, BI masih membuka kesempatan bagi bank-bank lain yang ingin ikut mengeluarkan produk tersebut.
Direktur Digital Banking and Technology PT Bank Mandiri Tbk Rico Usthavia Frans mengungkapkan, dirinya menyambut baik penerapan EDC, debit, dan uang elektronik yang saling terinterkoneksi tersebut.
Hal itu akan memudahkan nasabah dan menambah literasi masyarakat mengenai pembayaran nontunai.
Sebab, saat ini ,pemakaian kartu debit dan uang elektronik masih timpang. Sejauh ini, kartu debit masih mendominasi.
Padahal, untuk menggunakan uang elektronik, tidak perlu harus menjadi nasabah terlebih dulu.
”Mayoritas uang elektronik masih dipakai pada sarana transportasi. Ritel seperti di supermarket atau minimarket masih kurang. Kami sedang proses supaya NPG dapat teraplikasi dengan baik,” ungkapnya. (jpnn)