Konsel Bersiap Jadi Kabupaten Layak Anak
KOLAKAPOS, Andoolo--Maraknya tindakan tidak patut pada anak, membuat kabupaten Konawe Selatan bergegas untuk menjadi Kabupaten Layak Anak. Hal tersebut dipertegas dalam sosialisasi kabupaten layak anak yang dilaksanakan Badan Pemberdayaan Perempuan Konsel, kemarin (26/5).
Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemda Konsel Agus Salim, dalam sambutannya mengatakan, sosialisasi tersebut sangat perlu dilakukan, sebagai gerakan pencanangan Kabupaten layak anak. "Kita mengharapkan seluruh SKPD yang ada, khususnya para camat untuk proaktif memantau kondisi masyarakat. Jangan sampai terjadi hal-hal yang kurang peka terhadap pendidikan dan pembinaan anak dan perempuan," harapnya.
Sementara itu Kepala BP2 Konsel Yuliana, didampingi Sekdisnya Nurlita Jaya AS, mengungkapkan meski belum tercatat sebagai Kabupaten Layak Anak, bukan berarti Konsel tidak layak anak. Dinasnya terang Yuliana terus melakukan tindakan preventif, untuk mencegah segala tindakan yang berakibat pelecehan terhadap anak.
Lahirnya perasaan cemas dan tidak nyaman dari anak dan generasi muda sebutnya, sering berawal dari rasa ketidakadilan. Karenanya model pendekatan harus dilakukan diberbagai sektor. Pendekatannya bisa dilakukan di sekolah dan Puskesmas. Di Puskesmas pendekatannya dengan menciptakan pelayan yang ramah terhadap anak. “Setiap anak mempunyai hak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi. Sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik serta memiliki akhlak yang mulia, memiliki kecerdasan Intelektual, emosional, dan spritual yang sempurna,” ungkapnya.
Sosialisasi tersebut diikuti seluruh SKPD dan camat se Konsel. Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 2 tahun 2009 terkait Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak. “Saya berharap kepada para peserta sosialisasi ini agar mengikutinya dengan baik dan apabila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti tanyakan langsung kepada narasumber, sehingga pemahaman mengenai Kabupaten layak anak ini secara luas dapat dimengerti dan disosialisasikan kembali,” jelasnya. (k5/c)