200.000 Bibit Kakao Ditebar di Desa Puurema Subur
KOLAKAPOS, Andoolo--EQSI Project bekerjasama dengan Pemkab Konsel dan masyarakat Desa Puurema Subur, Kecamatan Lalembu, melakukan penanaman perdana bibit kakao sambung pucuk program pengutuhan kebun kakao, beberapa waktu lalu.
Direktur EQSI Rochmat Djatmiko menjelaskan, kegiatan penanaman 200,000 bibit kakao sambung pucuk merupakan salah satu kegiatan agroforestry dalam program EQSI Project Yayasan Kalla, yang merupakan kerjasama antara MCA-I dengan konsorsium (Yayasan Kalla, KKI dan LEM Sejahtera) dan juga telah memberikan bantuan rumah pembibitan sebanyak 20 unit.
"EQSI akan memberikan bantuan demoplot serta pelatihan Good Agriculture Practicess (GAP) kepada 7.000 petani kakao, di tiga kabupaten dalam wilayah Sultra, yakni kabupaten Konsel, Konawe dan Kolaka Timur," jelasnya.
Bibit yang ditanam lanjut dia, melalui pembibitan bantuan EQSI Project yang ada terdiri dari klon-klon unggulan kakao yaitu, S1, S2, MCC 1 dan MCC 2. Dimana klon tersebut memiliki potensi produksi yang tinggi dan memiliki sifat resisten terhadap hama dan penyakit tanaman kakao.
Dikesempatan yang sama, Bupati Konsel Surunuddin Dangga melalui Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Akbar mengungkapkan, Pemkab Konsel memberikan dukungan dan menyatakan kehadiran EQSI sangat membantu Pemerintah. Utamanya melalui teknologi praktis (sambung pucuk dan sambung samping).
“Melalui contoh yang ada sekarang ini, tentunya akan kita kembangkan, melalui perencanaan yang baik khususnya pengembangan kakao, sehingga bisa membantu petani kakao untuk meningkatkan hasilnya dan mendukung program pemerintah Desa Maju Konsel Hebat,” katanya.
Ditambahkan, Deputy Project Director EQSI, Sapril Akhmady dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program EQSI sama seperti program yang lain. Dimana kehadiran EQSI mengutamakan petani, sehingga yang akan melanjutkan semua program EQSI adalah masyarakat yang tentunya butuh dukungan dari semua pihak terutama Pemerintah.
Dia juga menyampaikan bahwa saat ini telah tersedia struktur bahkan infrastruktur dalam mengembangkan pertanian kakao, tapi itu saja tidak cukup. Dibutuhkan suatu penggerak untuk bisa mewujudkan tujuan bersama.
Dalam penanaman tersebut diikuti sekitar 200 peserta. Dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Konsel, Camat Lalembu, perwakilan Camat Basala, perwakilan Camat Benua, Kapolsek Lalembu, Kepala Desa se-kecamatan Lalembu dan Basala, para penyuluh pertanian, kelompok tani pengelola pembibitan EQSI Project dan masyarakat desa Puurema Subur. (k5)