SD Khairussunan NW minim Infrastruktur, Diknas Janjikan Bantuan
KOLAKAPOS, Rumbia--Sekolah di ibu kota dari segi infrastruktur dan sarana prasarana penunjang lainnya tidak di ragukan lagi,sehingga sekolah itu di jadikan sekolah favorit. Namun lain halnya di SD Khairussunan NW desa Langkowala Kecamatan Lantari Jaya kabupaten Bombana
Sekolah yang berdiri akhir tahun 2014 itu sangat minim infrastruktur dan sarana penunjang lainnya, siswa sebanyak 95 orang harus belajar diatas lantai tanpa beralaskan kursi dan meja.
Kepala sekolah SD Khairussunan NW Abd Rahman mengatakan, pihaknya menerima bantuan pada tahun 2015 dan 2016 saja yang bersumber dari dana desa dan Dana Alokasi Khusus (Dak) yang mana bantuan itu berupa Ruang kelas baru (RKB) dengan jumlah empat ruangan dan hanya 24 pasang kursi meja.
"Kami punya ruangan hanya empat saja di bagi dengan 95 siswa idealnya kurang lebih satu ruangan 23 orang. Untuk tahun ini bagaimana dengan tahun berikutnya pasti jumlah siswa akan bertambah, sementara ruangan sangat terbatas," tuturnya.
Lanjutnya, melihat kondisi tersebut bagi dirinya sekolah masih butuh bantuan pemerintah terutama RKB dan sarana lainnya seperti meja dan kursi .
Sementara itu di tempat yang sama kepala bidang pendidikan SD dan SMP dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) kabupaten bombana Muhammad Tahir saat di konfirmasi soal sekolah itu mengatakan bahwa pihaknya akan mengusulkan bantuan berupa tambahan Pembagunan ruangan dan fasilitas lainnya sebab berdasarkan analisa dan petunjuk tehnis sekolah tersebut sangat memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan
"Kami sudah survei di lapangan,memang sekolah tersebut masuk kategori penilaian rendah artinya sekolah itu banyak kekurangan yang harus di penuhi dan di benahi agar siswa yang belajar di sekolah tersebut nyaman juga dan bukan itu saja sekolah ini berdasarkan hasil penilaian berada di rengking satu seluruh wilayah yang ada di kabupaten bombana untuk penerima bantuan," tuturnya.
Masih mengenai bantuan itu dirinya mengatakan paling cepat akan mengusulkan anggaran di APBD Perubahan 2018 dan paling lambat di APBD 2019.
"kami berharap semoga sekolah ini dapat menerima bantuan di tahun ini melalui APBD Perubahan,dengan begitu tahun 2019 sekolah tidak merasa kesulitan lagi ketika menerima siswa baru," tutupnya. (K6/b)