KOLAKAPOS, Andoolo -- Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), dalam hal ini Dinas Pariwisata Konsel menggelar sosialisasi mainan edukasi karya pengrajin Komunitas Anoart, yang dibuka oleh Sekda Konsel Ir. H. Sjarif Sajang, didampingi Kepala Dinas Pariwisata AB. Subair dan Kabid Ekonomi Kreatif Suartin, S.Pd, Rabu (15/8). Sosialisasi ini, merupakan tindak lanjut program Badan Ekonomi Kratif (Bekraf RI), untuk mendorong penguatan ekosistem pengrajin limbah kayu (Kriya), dengan peserta para kepala sekolah PAUD/TK se-Konsel.
Komunitas Anoart, merupakan pengrajin yang beralamat di Desa Pangan Jaya, Kecamatan Laeya dan Desa Iwoi Mendoro, Kecamatan Basala, Konsel, yang bergelut di bidang mobiler dengan memanfaatkan limbah kayu yang dibentuk sejak 2015, dibawah binaan Dispar Konsel bersama Bekraf dan telah menghasilkan produk yang berdaya saing diantaranya mainan edukasi.
Dalam sambutannya, Sekda Konsel, Sjarif Sajang mengatakan, Pemda Konsel mengapreasiasi terlaksananya sosialisasi ini guna mendapatkan referensi katalog harga mainan edukasi, yang dibuat oleh pengrajin Anoart, sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan serta anggaran yang ada, sekaligus memberikan informasi keberadaan komunitas Anoart yang karyanya merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi sekolah PAUD/TK dan bisa bersaing dengan produk kriya yang ada di Sultra.
"Harapan kami dengan kompetensi dan didukung peralatan yang berteknologi tinggi, kedepannya akan melahirkan produk kriya yang memiliki daya saing dengan pengrajin yang ada diluar Sultra, oleh karena itu perlu kita dukung dan terus kita tumbuh kembangkan," tukasnya.
Lanjutnya, semoga apa yang dilaksanakan dapat terintegrasi dan terkoordinasi dalam membangun secara konsisten dan berkesinambungan, yang akan menjadi blueprint pengembangan industri kriya kayu perspektif 2 tahun mendatang di wilayah Konsel.
Sementara dalam laporannya, Kadispar Konsel mengatakan, Pemda Konsel turut mendukung program dari Bekraf melalui penganggaran workshop dan magang bagi pengrajin, guna meningkatkan kompetensi yang dimiliki, sehingga melahirkan pengrajin yang handal dan produk yang dihasilkan memiliki daya saing yang tergabung dalam komunitas Anoart.
"Yang mana pada awal 2016 Anoart dapat bantuan dari Bekraf, berupa program pelatihan dan promosi produk pengrajin, karena dilihat terus berkembang, pada 2017 Bekraf RI kembali memberikan bantuan berupa peralatan kriya dengan nilai sebesar Rp868.000.000, olehnya itu kita berharap hasil kerajinan mereka dapat digunakan oleh siswa/i PAUD/TK sebagai bahan pembelajaran," tutupnya. (k5/c)