Bupati Konsel Tinjau Lokasi Pembangunan Pasar Ambaipua

  • Bagikan
Buppati Konsel H. Surunuddin Dangga saat meninjau pembangunan pasar rakyat. FOTO: Sapruddin/Kolaka Pos

KOLAKAPOS, Andoolo -- Bupati Konawe Selatan (Konsel), H. Surunuddin Dangga didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) H. Sjarif Sajang dan Ketua DPRD Irham Kalenggo meninjau lokasi perencanaan pembagunan lokasi pasar rakyat, tepatnya Desa Ambaipua Kecamatan Ranomeeto, Kamis (30/8).

Kegiatan yang didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Konsel, Hj. Siti Khadija dan Kabag Humas Setda, Hermawan, yang mana Lokasi pembangunan Pasar rakyat tersebut merupakan murni milik Pemda Konsel, telah dibeli dari masyarakat melaui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang pembangunannya akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan kontrak senilai Rp5,6 Miliar.

"Pembangunan pasar dengan jangka waktu empat bulan ini, bukan hanya karena proyek semata. Melainkan untuk dijadikan pusat perdagangan dengan sistem yang lebih baik dengan sarana dan prasarana yang lengkap, sesuai keinginan dan kebutuhan masyarakat agar Desa Ambaipua ini bisa lebih berkembang," kata Surunuddin.

Lanjutnya, tanah ini telah dibeli melalui APBD, begitu juga lahan di Desa Jati Bali, agar aman dari kisruh sengketa kedepannya, yang nantinya akan menopang perdagangan wilayah sekitar, salah satunya memenuhi kebutuhan para wisatawan Desa Jati Bali kedepan, ketika pencanangan Desa Wisata mulai berjalan.

"Pembangunan pasar diatas lahan kurang lebih seluas 1,5 Ha ini, dibawah pengawasan Kejari Andoolo agar pembangunannya lebih transparan dan bisa dipertanggung jawabkan, secara hukum dalam penggunaan anggarannya, yang juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para pedagang dengan meningkatkan omzetnya, sehingga daerah ini bisa lebih siap berkompetisi diera persaingan global saat ini.

"Karena, untuk memajukan suatu daerah ada 2 faktor pendukung utama yakni, didukung dengan tersedianya produk unggulan dan adanya kawasan jasa yang memadai dalam hal ini pasar yang ditunjang infrastruktur dan management yang baik," pungkasnya.

Sedangkan, menurut Kadisperindag Konsel Sitti Khadijah, mengatakan bahwa pasar ini merupakan pengganti pasar yang lama karena pasar yang ada sekarang lahannya sudah tidak mencukupi, disebabkan jumlah pedagang yang makin banyak dan pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga ketika terjadi hari pasar menimbulkan kemacetan dan sangat sesak, ditambah juga dengan kondisi bangunannya yang sudah tua.

"Ini juga sejalan dengan program kemenperindag RI, untuk merevitalisasi pasar dengan sumber dana dari APBN dengan syarat pasar sudah diatas usia 25 tahun dan masih minim sarana dan prasarananya serta mampu menyiapkan luas lahan pengganti minimum 1,5 - 2 Ha, sehingga pasar tersebut kita pindahkan kesini karena memenuhi pra syarat tersebut yang rencana operasionalnya akan dibuka setiap hari," jelas Khadijah.

Lanjutnya, pembangunan pasar ini di mulai bulan Agustus Tahun 2018 dan akan lebih representatif dengan akses yang mudah serta lebih nyaman, didalamnya tersedia pasar basah dan pasar kering, ruang pendingin (cold storage), WC, ruang pengelola, serta mushola yang akan dikelola oleh Pemda dan pemerintah Desa terkait retribusinya. (k5/b)

  • Bagikan