KOLAKAPOS, Rumbia -- Kurangnya tenaga kesehatan berstatus PNS,kementrian kesehatan meluncurkan program tenaga medis Nusantara non PNS. Program tersebut merupakan upaya pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan setiap wilayah atau daerah.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas kesehatan dr Sunandar di Kasipute akhir pekan kemarin. Berdasarkan catatan dari hasil pertemuan yang dilakukan pihaknya bagian Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) beberapa waktu lalu di Jakarta,kabupaten Bombana di jatah172 orang,yang terdiri dari Dokter Umum 16 Orang,dokter gigi 2,perawat 56,bidan 52,tenaga gizi 14,tenaga farmasi 6,kesehatan lingkungan 12,kesehatan masyarakat 2 dan tenaga analisis 12 orang .
Perekrutannya atau pendaftaran dilakukan secara online,di tanya soal metode pendaftaran dan persyaratannya kata dia lihat saja di website dinkes. "Masyarakat yang ingin mendaftar dan ingin mengetahui persyaratannya buka saja website dinkes,di situ sudah lengkap semuanya dan bulan ini (September) pendaftaran sudah berjalan,"tuturnya.
Tenaga medis program pusat ini terbagi dua kategori,pertama tenaga medis Nusantara yang penugasannya secara tim dan yang kedua secara perorangan. "Yang lalu secara tim,kalau yang akan di rekrut ini penugasannya secara perorangan,"ungkap mantan kepala Puskesmas poleang itu.
Ia menambahkan, mereka yang nantinya di tes dan akan ditempatkan di Puskesmas yang ada di wilayah kabupaten. "Kabupaten Bombana terdapat 22 Puskesmas,172 tenaga medis ini akan di sebar di seluruh Puskesmas berdasarkan kebutuhan Puskesmas itu sendiri,"terangnya.
Lanjutnya,mengenai honor atau gaji tenaga kesehatan Nusantara ini bersumber dari APBN. "Mereka (172) orang itu gajinya langsung dari transferan pusat,melalui rekening masing-masing dan tidak menutup kemungkinan mereka ini akan diangkat menjadi PNS pula,"ungkapnya.(K6/c/hen)