KOLAKAPOS, Andoolo -- Food and Agriculture Organization (FAO) of The United Nations perwakilan di Indonesia, atau organisasi yang berada dibawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang salah satunya mengurus hasil-hasil pertanian, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di wilayah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Kamis (15/11).
Kunker ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan FAO Indonesia Stephen Rudgard dan Kepala Badan Ketahanan Pangan (KP) Kementan Dr. Ir. Agung Henriadi, M.Eng. Ini juga dalam rangka memantau hasil tindak lanjut program promosi penggunaan tepung sagu di Indonesia, salah satunya adalah pendirian unit pengolahan tepung sagu terpadu di Desa Kasebo Kecamatan Angata Kabupaten Konsel.
Disela-sela kunjungannya, Kaban KP Kementan Agung Hendriadi, selaku juru bicara rombongan menyampaikan bahwa tujuan kunker ini, adalah untuk meninjau unit pengolahan yang sudah berfungsi dengan melihat alat dan proses kerja pengolahannya yang di fasilitasi oleh FAO, selain itu, untuk menyediakan kesempatan bagi Pemda Konsel untuk berinteraksi langsung kepada penerima manfaat dari program ini.
"Mengapa wilayah Konsel terpilih menjadi tempat pendirian unit pengolahan sagu, ini dikarenakan pohonnya lebih unggul dari daerah lain dan memiliki sari pati yang lebih banyak dan berkualitas, yang juga didukung penuh oleh Pemda Konsel dengan melakukan penanaman ulang pohon sagu tersebut," jelasnya.
Lanjutnya, tentu menjadi harapan besar, dalam upaya penguatan pangan dengan mekanisme dan manajemen sistem pengelolaan yang baik, yang dapat mengontrol pohon sagu mana yang siap dipanen, sehingga tercipta pertumbuhan swakelola pangan yang mandiri, guna menciptakan peningkatan ekonomi masyarakat Desa Kosebo Kecamatan Angata khususnya dan Konsel pada umumnya," tukas Hendriadi.
Kesempatan yang sama, Sekda Konsel Ir. Sjarif Sajang menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas nama masyarakat dan Pemda kepada rombongan FAO, karena telah memberikan bantuan pembangunanan unit pengelolaan sagu, yang mana sagu merupakan tanaman yang sangat familiar bagi warga Konsel dan mudah dirawat.
"Olehnya itu, Pemda mendukung penuh program tersebut dengan menyusun plan tanaman sagu sepanjang pinggir Rawa Aopa, guna peningkatan ketersediaan pangan di Konsel di masa mendatang. Kita berharap agar pengelolaan sagu yang dipadukan dengan alat tradisional, bisa meningkatkan sumber pendapatan tanpa menghilangkan cara dan nilai-nilai budaya dalam pengelolaan sagu, serta dapat terintegrasi kepada petani sagu di Desa-Desa lainnya, sehingga kesejahteraan pengolah sagu bisa lebih meningkat," pungkas Sjarif.
Sementara itu, Kadis KP Konsel Rafiuddin, menambahkan dengan adanya alat pengolahan tersebut, stok pangan yang ada di Kecamatan angata cukup tersedia selain beras, yang juga bisa menjadi cadangan pangan kedepan dan pelestarian tanaman sagu, serta mampu memberikan dampak positif bagi warga Desa Kosebo, yakni membantu meringankan beban kerja di lapangan dan mampu meningkatkan produktifitas olahan, sehingga roda perekonomian masyarakat bisa berjalan dengan baik dan berkembang pesat. (k5/c/hen)