Sektor Pariwisata dan Industri kreatif Dorong Percepatan Pembangunan

  • Bagikan

KOLAKAPOS, Rumbia -- Kearifan lokal dan destinasi wisata serta program industri kreatif yang selalu terjaga merupakan salah satu cara pemerintah kabupaten mendorong pembangunan daerah .

Hal itu tertuang dari berbagai program yang di realisasikan dari tahun ke tahun. Contohnya kegiatan pemeliharaan kampung adat Moronene suku asli Bomban. Aksi tersebut di lakukan dengan tujuan untuk promosi terhadap wisatawan."Tiap tahun selalu ada panen raya yang mana kegiatan tersebut sudah di lakukan turun temurun oleh suku asli bombana,"ujar Janariah kadis Pariwisata Pemuda dan Olah Raga kabupaten Bombana.

Bombana yang memiliki luas wilayah daratan sekitar 100 ribu hektar lebih dan di apit oleh beberapa pulau juga menyimpan berbagai panorama alam yang tidak kalah menariknya dengan daerah lain seperti Desa Tangkeno yang dikenal dengan negeri di atas awan. Pulau Sagori dan pulau Kondo yang daratannya terbentang pasir putih serta danau Laponu-ponu dan Permandian air panas di desa Tahite .

Obyek wisata tersebut dari tahun ke tahun jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan hingga ribuan orang. Tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 11.692 angka kunjungan tersebut di tahun 2016 mengalami peningkatan dengan capaian sebanyak 15.389 wisatawan.Begitu pula di tahun 2017 mengalami peningkatan sebanyak 18.466 sehingga dari hasil tersebut di proyeksi tahun 2018 mencapai 23.082 orang wisatawan.

Indikator proyeksi tahun 2018 ini dapat di lihat dari jumlah pendapatan asli daerah (PAD) yang meningkat.Realisasi fisik bangunan seperti pembuatan ruang ganti atau toilet,pembuatan Talud kolam,pembuatan Gazebo,pembangunan gapura Identitas,penataan Kawasan Wisata Air Panas Desa Tahite,pembangunan Guest House (Median Kontainer dan Homestay) sebagai penunjang destinasi wisata. "Tahun ini PAD yang di hasilkan melebihi dari target yang di tentukan,"ungkap Janariah.

Pembinaan kerajinan yang ada pada industri kreatif merupakan salah satu program unggulan dinas Pariwisata Pemuda dan olah raga dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. Beberapa hasil tenunan dan produk kreatif lainnya sudah dapat di pasarkan secara global,"tenun merk produksi barang seperti dompo sudah masuk dalam produk nasional,"ungkapnya. (IKI)

  • Bagikan