KOLAKAPOS, Rumbia -- Pemerintah kabupaten Bombana terus mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan,salah satunya Gerakan Masyarakat Dalam Peningkatan Industri Rumah Tangga (Gemar KDRT). Dan instansi tehnis dalam hal ini Dinas Perdagangan Perindustrian dan UKM kabupaten Bombana berinisiasi melakukan pembinaan pendampingan dan pemberdayaan kelompok industri rumah tangga pengolahan pisang menjadi jajanan khas yang di beri nama dompo pisang.
Kata Kepala Dinas Perindag dan UKM Azis Fair saat di konfirmasi lewat telepon selulernya Minggu (12/5) upaya pemerintah ini merupakan salah satu program unggulan pemda Bombana dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan juga merupakan formulasi Pemda dalam mengurangi angka penggangguran.
Berdasarkan hasil survei lapangan,selama ini kata Azis sapaan akrabnya masyarakat mengelola dompo pisang menjadi jajanan khas Bombana cenderung masih lemah,baik dari segi pasaran maupun kemasan.
Nah permasalahan itu,menjadi dilema masyarakat dalam menumbuhkan ekonomi nya. Untuk penanggulangannya dipandang perlu adanya intervensi pemerintah daerah berupa perlindungan pembinaan dan pemberdayaan serta akses pemasaran yang dapat di harapkan mempengaruhi nilai jual yang lebih baik.
Dari 22 kecamatan yang ada,tercatat ada kelompok yang terdiri enam kecamatan penghasil pisang yakni kecamatan Poleang Barat,Poleang,Poleang Tengah,Poleang Selatan,Poleang Utara dan Tontonu
"Enam kecamatan itu merupakan penghasil pisang terbesar di kabupaten Bombana,"ringkas mantan kadis pertanian itu.
Untuk kegiatan ini jangka pendek selama 60 hari kedepan sudah terwujud 3 kelompok industri rumah tangga dompo pisang,selama setahun di harapkan 7 kelompok yang sudah profesional dan mandiri dan jangka panjangnya terbentuknya komoditas industri rumah tangga di kabupaten Bombana
"Kami berharap program ini dapat memberikan asas manfaat yang besar bagi masyarakat terutama soal ekonomi,"tutupnya (K6/c/hen)