KOLAKAPOS, Rumbia -- Sejumlah pangkalan elpiji 3 kg di kabupaten Bombana khususnya pangkalan yang berada di wilayah kecamatan Poleang barat mengeluh akibat kelangkaan elpiji.
Melalui Washappnya pemilik pangkalan yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan kelangkaan sudah terjadi hampir dalam kurung waktu sepuluh hari.
"Sudah sepuluh hari ini suplay elpiji 3 kg tidak ada masuk ke pangkalan saya,kejadian ini tentu akan meresahkan, terlebih para konsumen apalagi mendekati hari raya idul fitri,"ungkapnya.
Mengenai masalah tersebut saat dikonfirmasi oleh awak media Kolaka pos,Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM kabupaten Bombana melalui kepala bidang Perdagangan Abdul Hajar Aswad,Rabu (22/5) di ruang kerjanya mengungkapkan pihaknya akan melakukan kroscek lapangan apakah kelangkaan ini terjadi di agen ke pangkalan ataukah pangkalan ke pengecer.
"Untuk masalah ini kami sudah punya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang akan mengeroscek besok di lapangan baik terhadap agen,pangkalan ataupun pengecer, benar atau tidak terjadi kelangkaan elpiji itu,"ungkapnya.
Ia juga menyampaikan sumber elpiji 3 kg dari agen itu berasal dua dari Kendari,satu kolaka dan satu dari Boapinang (Bombana).
Sementara itu melalui via telepon Agen yang berasal dari Boapinang (Bombana) H.Nawir saat di konfirmasi membantah adanya kelangkaan tersebut sebab selama ini pihaknya intens mendistribusikan elpiji 3 kg ke pangkalan. Hanya saja berdasarkan informasi dari pihaknya masih ada tabung milik pangkalan yang belum laku di pengecer artinya tabung yang ada di pengecer belum terdistribusi ke konsumen.
"Misalnya pangkalan A mendapat jatah 50 tabung,saat kami bawa tabung yang berisi,pangkalan A hanya menyiapkan tabung kosong sebanyak 30,jadi yang diberikan hanya 30 saja sesuai dengan tabung yang kosong,"ungkapnya.
Untuk diketahui kata Nawir menjamin ke depannya tidak terjadi kelangkaan."Kalau agen saya sendiri masih bisa menjamin penggunaan tabung gas elpiji 3 kg masih terkendali,kalau agen lain saya kurang tau,"tutupnya(K6/c/hen)