KOLAKAPOS, Andoolo -- Aktris dan model, Prisia Wulandari Nasution mengajak siswa di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk membuat film dengan berbagai genre sesuai kondisi saat ini. Salah satunya, kata pemeran di film Sang Penari itu tema tentang keberagaman.
“Tema seperti ini lagi trend dan banyak pihak bersedia menjadi donaturnya,” ujarnya saat menjadi pembicara di acara Workshop Pelibatan Pelajar SMA sederajat melalui Video Pendek (Satu Indonesia) di salah satu hotel ternama di Kabupaten Konawe Selatan, Kamis (23/5).
Menurut Phia, sapaan akrab Prisia, untuk memulai pembuatan film tidak perlu memikirkan soal besaran biaya. Sebab membuat film bisa dimulai dengan mengangkat tema sederhana dengan mengambil lokasi di sekitar tempat tinggal atau lokasi yang dianggap mendukung dari ide film dibuat. “Idenya sudah ada tinggal diwujudkan. Tidak perlu memikirkan soal budget, sebab sejumlah film pendek dikerjakan siswa SMU/SMK hanya mengeluarkan dana kurang lebih Rp 400 ribu," ujarnya.
Ketua bidang pemuda dan pendidikan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sultra, Prof.Dr. Ir. Gusti Ayu Kade Sutariati, M.Si mengungkapkan, kegiatan tersebut bertujuan memberikan pemahaman kepada pemuda Indonesia untuk menyikapi perbedaan sebagai hal lumrah dan seharusnya dilihat sebagai kekayaan bangsa.”Ini sekaligus memberikan bekal kepada pemuda, khususnya pelajar untuk melawan budaya gerakan radikalisme melalui Lomba Vidio pendek serta sebagai wahana psiko-pedagogis untuk mengembangkan intelektualitas siswa dan pemuda bangsa,” ujarnya.
Selain workshop, kegiatan yang melibatkan pelajar SMA sederajat dalam pencegahan terorisme melalui FKPT Sultra juga menggelar nonton bareng dan diskusi film dokumenter, lomba video pendek serta stand up comedy. Sekedar informasi, acara Workshop Pelibatan Pelajar SMA sederajat kerja sama FKPT Sultra dan Badan Nasional
Pencegahan Terorisme (BNPT) turut dihadiri Ketua FKPT Sultra, unsur BNPT serta pengurus FKPT Sultra. Juara lomba video pendek di acara tersebut juga diumumkan pemenang video pendek tingkat pelajar SMA sederajat. Dari 24 judul video pendek yang masuk ke panitia, panitia menetapkan pemenang masing-masing, juara 1 dimenangkan SMAN 1 Kendari dengan judul Kita Indonesia Kuat karena Kita Bersatu, Juara II SMA Negeri 2 dengan judul Hoaks sementara juara III dimenangkan SMA Negeri 9 dengan judul perbedaan Budaya mempersatukan Indonesia. Seluruh pemenang akan diikutkan pada lomba Video pendek tingkat nasional yang bersaing dengan 32 provinsi. (k5/c)