879 Hektar Sawah di Koltim, Terancam Gagal Panen

  • Bagikan
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Koltim, Lazky Paemba

KOLAKAPOS, Tirawuta -- Banjir Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terjadi sejak Sabtu 8/6/2019 tidak hanya berdampak pada ribuan rumah warga terendam banjir dan beberapa wilayah pedesan terisolir, namun yang lebih mengenaskan lagi kurang lebih 879 hektar padi sawah usia 2-3 bulan terancam gagal panen. Hal tersebut berdasarkan assesment Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Koltim sejak Sabtu lalu.

Ditemui di ruanganya Senin 10 Juni 2019, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Koltim, Lazky Paemba mengatakan, dari 879 hektar lahan padi yang terendam terdapat dua kecamatan yang kondisinya sangat parah.

" Kecamatan Ladongi sekitar 330 Hektar, Loea 370 Hektar. Dua kecamatan ini cukup parah dengan jumlah persawahan yang cukup luas, sedangkan Mowewe 69 hektar, Aere 15 hektar, Lambandia 20 hektar dan Lalolae 75 hektar. Rata-rata usia padi berkisar 2-3 bulan, ini lahan persawahan yang memiliki tanaman padi, " kata Lazky .

Padi yang terendam, lanjut Lazky, akan kembali di assesmen petugas untuk menentukan apakah padi tersebut gagal panen atau tidak. Jika gagal maka akan di laporkan ke provinsi hingga ke pusat.

" Jika terjadi puso, maka akan dibantu oleh pemerintah berupa bibit unggul," terangnya.

Selain sawah, petugas Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Koltim juga menemukan kerugian warga akibat banjir ini, antaranya warga peternak dan pembudidaya ikan.

" Ada beberapa warga yang memiliki empang juga jebol, sementara di Kecamatan Uluiwoi, terdapat lima ekor sapi milik warga hanyut terbawa aliran air, ucapnya. (m2/c/hen)

  • Bagikan