KOLAKAPOS, Andoolo -- Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Palangga, Kecamatan Palangga, Kabupaten Konsel, Junaida, menepis tudingan adanya dugaan penyalahgunaan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP). Menurutnya, apa yang dimasalahkan orang tua murid kepadanya tidaklah benar, Rabu (25/9).
Harusnya apa yang dikeluhkan orang tua murid, ditanyakan langsung kepada Kepsek. Pasalnya menurut dia, tidak rasional pihak sekolah yang mendatangi orang tua murid di rumah masing-masing.
"Memang masalah buku rekening itu, awalnya pihak sekolah yang pegang pada saat saya pertama jadi Kepsek (kepala sekolah, red) pada tahun 2017 lalu, namun itu ada kesepakatan pada saat rapat dengan orang tua siswa waktu itu, dan tertuang dalam berita acara," jelasnya.
Jadi orang tua murid lanjut dia, menyerahkan sepenuhnya masalah penarikan uang PIP di Bank pada saat rapat itu, alasannya karena ribet jika siswa/siswi penerima yang ke Bank mengantri.
"Namun setelah uang cair, pihak sekolah menyerahkan langsung uang tersebut kepada penerima, dibuktikan dengan kwitansi penerimaan dan dicatat dibuku sekaligus ditandatangani penerima, namun karena sekarang jadi masalah Kamis lalu semua buku rekening kami serahkan kepada orang tua murid, nanti mereka yang berurusan sendiri ke Bank," terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, semua yang dilakukan sekolah sudah sesuai prosedur. terkait pihaknya dituding menyalahgunakan uang PIP itu, pihaknya tepis hal tersebut tidak benar, jadi memang orang tua murid tidak paham, uang PIP ini cairnya bertahap tidak satu kali cair, misalnya pada tahun 2017 itu cairnya bertahap dari tahap I hingga 14. Kemudian uang tersebut, pusat langsung yang transfer ke rekening masing-masing penerima.
"Jadi orang tua murid bertanya kenapa saya belum cair, itu jelas karena dari 100 lebih penerima PIP, cairnya bertahap ada yang terima hanya 32 orang pada tahap pertama, begitu juga tahap selanjutnya hingga kuota terpenuhi semua.
Disini orang tua murid sebenarnya tidak paham hanya miss komunikasi. Namun itu saya maklumi hanya saya sesalkan karena tidak bertanya terlebih dahulu," ungkapnya.
Terkait masalah ini tambah Junaida, pihaknya akan memanggil orang tua murid untuk menjelaskan hal ini, agar tidak ada salah paham lagi. (k5/b)