BPJS Ketenagakerjaan Tetapkan Wunduwatu Sebagai Desa Sadar Jamsosnaker

  • Bagikan
Sekda Konsel Ir. Sjarif Sajang didampingi Kepala BPJS Provinsi Sultra Muhyiddin DJ saat menyerahkan santunan JKm kepada salah satu ahli waris. FOTO : Saprudin kolaka pos

KOLAKAPOS, Andoolo -- Desa Wunduwatu Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan ditetapkan sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsosnaker) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Hal ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Konsel, H. Sjarif Sajang di dampingi Kepala BPJS Provinsi Sultra, Muhyiddin DJ, Kamis (3/10).

Kegiatan ini dirangkaikan dengan penyerahan santunan Jaminan Kematian (JKM) almarhumah Sardiana, kepada ahli waris Ismail dan Almarhum Sutrisno Sudarmo kepada ahli waris Tursinah masing-masing senilai Rp. 24 juta. Dan bantuan kursi balai Desa serta karpet Musholah yang diterima Plh Kades Wunduwatu, Rohsidin.

Sekda Konsel, Sjarif Sajang menyampaikan terima kasih dan apresiasi serta rasa bangga atas dipilihnya salah satu desa di Konsel oleh BPJS Ketenagakerjaan, juga nantinya sebagai pionir percontohan bagi desa lainnya yang ada di wilayah Konsel untuk bisa memproteksi warga dari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Dengan ditetapkannya desa ini tentu menjadi suatu kebanggan bagi kita, dan masyarakat juga bisa merasakan manfaat langsung program BPJS Ketenagakerjaan, yang jika terkena musibah sudah tidak repot-repot lagi melaporkan kepada pihak lain, tetapi langsung ke Kantor BPJS terdekat dan bisa tertangani dengan baik serta menguntungkan bagi anggotanya dengan iuran rendah," ucap Sjarif.

Ini juga lanjut dia, bukti kepedulian dan sinergitas program Pemda dan Pusat bersama stakeholder sesuai amanah undang-undang, untuk memberikan jaminan perlindungan tenaga kerja kepada masyarakat baik pekerja mandiri maupun badan usaha.

"Kita juga berharap seluruh masyarakat pekerja Konsel dapat terdaftar, sehingga mendapat perlindungan dan jaminan resiko kecelakaan dan kematian akibat bekerja dari Program BPJSNaker," pungkas Sjarif.

Sedangkan menurut Kepala BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Sultra, Muhyiddin DJ mengatakan, ditunjuknya Desa Wunduwatu karena tingkat kesadaran perangkat Desa dan masyarakat pekerjanya yang begitu tinggi terkait pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, dibuktikan dengan antusiasnya masyarakat mendaftarkan dirinya dalam program BPJSNaker tersebut.

"Jadi penunjukan Desa ini bukan kebetulan semata, namun karena telah melalui proses pembinaan kepada aparat dan warga Desa serta tingginya animo masyarakat setempat untuk ambil bagian dari program Jamsosnaker ini," ungkap Muhyiddin.

Ia juga berharap melalui peluncuran Desa Sadar Jamsosnaker, masyarakat bisa lebih memahami program kerja, sehingga turut serta dalam program tersebut yang bertujuan agar dapat menumbuhkan kesadaran pentingnya jaminan perlindungan ketenagakerjaan.

Sementara itu, Plh. Kades Wunduwatu, Rohsidin, atas nama seluruh masyarakat dan Pemerintah Desa menyampaikan terima kasih atas dicanangkannya sebagai Desa sadar Jamsosnaker, dimana dirinya bersama warga sangat mendukung program yang dibawa oleh BPJS Ketenagakerjaan, termasuk terus menjalankan program pembangunan Desa bersinergi dengan program Pemda Konsel, sekaligus berharap menjadi inspirasi bagi Desa-Desa yang ada di daerah lainnya.

"Kami berterimakasih atas penunjukkan Desa kami, tentu dengan program ini berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan jaminan kecelakaan kerja, juga karena adanya perhatian khusus dari Pemda Konsel dan BPJS Ketenagakerjaan," ucapnya. (k5/b)

  • Bagikan