Warga Muna Berstatus ODP Berkurang

  • Bagikan

KOLAKAPOS, Raha -- Kabar baik dari Bumi Sowite. Pasalnya, dari total 70 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) 24 orang diantaranya dinyatakan sudah selesai dalam pemantauan. Jadi, warga Muna yang berstatus ODP berkurang menjadi 46 orang.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Muna, dr. Ahmad Wahid Agigi menyatakan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya masih tetap sebanyak enam orang dan tiga orang berstatus orang tanpa gejala (OTG). "Berdasarkan data per 5 April, ODP 46 orang dan selesai pemantauan sebanyak 24 orang," ungkapnya via WhatsApp.

Sementara warga yang  diberi label Self Monitoring atau warga yang baru melakukan perjalanan ke negera yang terjangkit Covid-19 sebanyak 468 orang. Seluruhnya akan dipantau selama 14 hari dan harus melakukan sosial distancing atau menjaga jarak . Tujuannya untuk melihat apakah ada gejala atau atau tidak. Self Monitoring sangat penting karena mampu berdampak besar terhadap keadaan di tengah masyarakat dalam upaya menekan angka penyebaran virus mematikan asal kota Wuhan, China tersebut. " 4 April lalu Self Monitoring berjumlah 435 orang. Namun pada 5 April angka Self Monitoring bertambah 33 orang menjadi 468. Mereka tersebar di kecamatan se Kabupaten Muna. Untuk data terbanyak diantaranya terdapat di Marobo sebanyak 22 orang, Bone dan Wakorumba Selatan sebanyak 28 orang, dan Maligano sebanyak 33 orang," ungkapnya.

Olehnya itu, Wahid mengimbau agar masyarakat tidak panik tetapi tetap waspada. Pasalnya, Covid-19 akan musnah bila rantai penularannya dapat dihentikan bersama-sama. Maka dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci agar daerah ini terbebas dari jangkitan virus yang mematikan tersebut. "Maksimalkan Social Distancing yakni hindari kerumunan, berkumpul, kalau harus keluar rumah mohon pakai masker (boleh masker kain, tidak harus masker bedah) dan jaga jarak satu meter, jangan bersalaman," katanya.

Selanjutnya masyarakat harus berperilaku hidup bersih dan sehat caranya cuci tangan pakai sabun menggunakan air mengalir atau gunakan hand sanitizer. Hindari mengusap muka bila tangan telah menyentuh sesuatu ditempat-tempat umum dan makan makanan bergizi. "Bila ada keluarga dari daerah atau negara terjangkit atau daerah yang melaporkan transmisi lokal, misalnya Makassar, Bogor, Jakarta, Malang, Surabaya, Depok, Bandung, Bali, dan lain-lain jangan tinggal diam. Segera sarankan untuk isolasi diri di rumah sampai 14 hari setelah kedatangan dan melapor ke tenaga Surveillance Puskesmas terdekat, bisa melalui telepon. Bila mana ada gejala demam atau riwayat demam,  batuk, pilek, sakit menelan sesak napas hubungi dokter Puskesmas," pungkasnya. (m1/c/hen)

  • Bagikan