KOLAKAPOS, Andoolo -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Konawe Selatan (Konsel), melakukan rapid test massal di lokasi pasar Andoolo Utama di Kecamatan Buke. Tercatat 194 orang menjalani tes, terdiri dari pedagang, pengunjung pasar juga Kepala Desa se Kecamatan Buke. Hasilnya, semua peserta rapid test dinyatakan non reaktif, Selasa (16/6).
Pada kesempatan itu, Bupati Konsel H. Surunuddin Dangga didampingi Wakilnya H. Arsalim dan Sekda Konsel H. Sjarif Sajang memantau langsung jalannya rapid test tersebut. "Hari ini di Kecamatan Buke di pasar Andoolo Utama. Alhamdulillah semua yang dites negatif atau non reaktif," jelas Bupati Surunuddin.
Diungkapkannya, pihaknya lewat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Konsel, akan terus melakukan pemeriksaan kesehatan juga rapid tes massal di wilayah lain di Konsel dengan sasaran selain pasar juga tempat ibadah dan tempat umum lainnya. "Kita perlu melakukan hal ini demi mencegah penyebaran penyakit Covid-19," katanya.
Bupati Surunuddin juga mengimbau agar masyarakat dengan kesadaran sendiri, dapat bekerja sama mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19 di wilayah Konsel. "Sekarang pemerintah sudah menyiapkan sarana dan prasarananya. Kita berharap masyarakat dengan penuh kesadaran dapat mendukung upaya yang dilakukan pemerintah," harapnya.
Apalagi, tambahnya pemeriksaan kesehatannya dibiayai pemerintah. Kalau memang hasil swabnya reaktif, itu semua di-cover pemerintah. Swab dan perawatan PDP (pasien dalam pengawasan) juga dibiayai pemerintah.
Sebagaimana diketahui, jumlah positif Covid-19 di Kabupaten Konsel sebanyak 2 kasus. Rinciannya, dua pasien positif dirawat di RSD Konsel, pasien sembuh 8 orang dan sudah dipulangkan. Kemudian, orang dalam pemantauan (ODP) 7 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) nihil dan Orang Tanpa Gejala (OTG) 5 orang.
Dikesempatan yang sama Direktur RSD Konsel Dr. Boni Lambang Pramana mengatakan pelaksanaan Rapid test massal (screening) di pasar Andoolo Utama tersebut, merupakan program intervensi public health dalam menurunkan angka reproduksi kasus Covid-19.
"Program edukasi publik dan program aggressive testing, dengan intensitas yang tinggi pada program ini, misalnya melalui rapid test masal (screening) dapat meningkatkan angka penemuan kasus covid19," jelasnya.
Ditambahkan Dr. Boni dengan penemuan kasus yang kemudian dilanjutkan dengan isolasi terpusat di Rumah Sakit, ini akan berdampak nyata dalam pemutusan mata rantai penularan di daerah .
"Dalam skenario mencegah penularan, langkah-langkah inti yang telah diterapkan selama ini adalah deteksi cepat , menguji, isolasi, merawat, dan melacak kontak (tracing)," tandasnya. (k5/b)