Abu Hasan: Jalan Diaspal, 38 Jembatan Dibangun dan Sediakan Sarana Air Bersih
Abu Hasan-Ramadio genap 4 tahun memimpin Kabupaten Buton Utara (Butur). Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton Utara, Sukses meletakkan pembangunan infrasturktur jalan di daerah berjuluk Lipu Tinadekono Sara tersebut terus dipacu. Organiasi perangkat daerah yang dipimpin, Wawan Wardaya itu berhasil mengaspal ratusan kilometer jalan, puluhan jembatan, saluran irigasi, dan sarana air bersih.
Bupati Butur, Abu Hasan terus meletakkan pembangunan infrastruktur jalan untuk memudahkan akses transprotasi darat. “Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur tercatat tahun 2016 berhasil membenahi ruas jalan dengan pengaspalan sepanjang 59 kilometer. Pada tahun 2017 kembali dibangun sepanjang 30 kilometer, tahun 2018 sepanjang 15 kilo meter dan tahun 6.9 kilometer. Total panjang jalan diaspal kurang lebih 112.9 kilo meter dalam kurun waktu 4 tahun memimpin Lipu Tinadekono Sara tersebut,” ujar Bupati Butur, Abu Hasan, Kamis (03/09/2020).
Mantan Karo Humas Pemprov Sultra menambahkan, pembangunan infrastuktur moda transportasi darat terus dipacu. Ruas jalan dan jembatan dibangun. Panjang ruas jalan kabupaten Buton Utara 632.835 kilo meter. Empat 4 tahun memimpin capaian pembangunan pengaspalan jalan sepanjang 114.8 kilometer. “Jika dijumlah total jalan teraspal di Butur 12 tahun terakhir sejak 2007-2019 sepanjang 239.430 kilometer,” rincinya.
Mantan Karo Humas Pemprov Sultra itu menambahkan, tahun 2019 sebanyak sembilan ruas jalan dibenahi dengan pengaspalan dan sembilang dengan pekerasan. Pembangunan jalan meliputi peningkatan jalan triwacu-wacu, pembangunan jalan karya bhakti-kotawo, pembangunan jalan Bumi Lepero-Langere, pembangunan jalan Membuku-Jampaka, peningkatan jalan Waodeburi-Petetea, lanutan peningkatan jalan poros Desa Mata, peningkatan jalan poros Lakansai-Lamoahi, dan peningkatan jalan eelhaji.
“Kemudian peningkatan jalan dalam Kota Buranga Kecamatan Kulisusu, peningkatan jalan dalam kota Buranga Kecamatan Bonegunu, peningkatan jalan poros Petetea-Pebaoa, peningkatan Jalan Desa Lambale, pembangunan jalan Desa Bubu Kecamatan Kambowa, pembangunan jalan Eelahaji-TPA, pembangunan jalan Kadacua-Eelahaji, pemeliharaan periodik jalan poros Bubu-Pure dan pemeliharaan periodeik jalan poros Wantulasi-Bira, dan pemeliharaan periodik jalan poros Labuan-Torombia. (*)
Jalan Bumi Lapero-Langere Terhubung
[caption id="attachment_88287" align="alignnone" width="1280"] Bupati Butur, Abu Hasan saat meninjau pembangunan jalan Bumi Lapero menghubungkan dengan Desa Langere Bupati Butur[/caption] Bupati Butur, Abu Hasan saat meninjau pembangunan jalan Bumi Lapero menghubungkan dengan Desa Langere Bupati Butur, Abu Hasan bersama Wakil Bupati Ramadio (ABR) terus meletakkan pembangunan infrastruktur di daerah berjuluk Lipu Tinadekono Sara tersebut. Sukses membuka jalan baru menghubungkan Bumi Lapero Kecamatan Kulisusu Barat dengan Desa Langere Kecamatan Bongenu. Kedua desa itu tak lagi terisolir.“Salah satu program tahun 2019. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur, telah membuka jalan baru menghubungkan Bumi Lapero dengan Langere. Gebrakan pembangunan infrastruktur jika sebelumnya Lengere hanya bisa diakses dengan menggunakan moda trasportasi laut kini bisa ditempu menggunakan jalur darat,” ujar Abu Hasan.
Pembukaan akses jalur darat menghubungkan Lapero dengan Langere dibangun. Untuk membuka daerah yang terisolir melalui akses jalur darat Mantan Karo Humas Pemprov Sultra itu berkomitmen, akan menuntaskan membangunan infrastruktur diakhir masa jabatannya pelan tapi pasti akan terlihat dan bisa dinikmati oleh masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur, Wawan Wardaya mengungkapkan, pembangunan jalan Bumi Lapero-Langere sepanjang Rp 7 kilo meter lebih.”Biaya pembangunan jalan sebesar Rp 5 miliar lebih bukan pengaspalan tetapi timbunan,” ujar Wawan Wardaya. (*)
Bangun 38 Jembatan Penghubung
[caption id="attachment_88288" align="alignnone" width="1152"] Pembangunan Jembatan[/caption]Bupati Butur, Abu Hasan sukses membangun 38 jembatan kontruksi beton Dibawah kendali, Abu Hasan terus meletakkan pembangunan infrasturktur untuk membuka keterisoliran beberapa wilayah di daerah berjuluk Lipu Tindakono Sara tersebut. Tak hanya fokus pada pengaspalan jalan.
Diera kepimimpinan, bersama Ramadio meletakkan pembangunan jembatan untuk membuka keterisoliran beberapa wilayah di daerah itu melalui akses tranportasi darat. 38 jembatan penghubung mayoritas kontruksi beton dalam kurun waktu empat tahun berhasil dibangun.
“Tercatat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur, tahun 2015 sebanyak 24 jembatan, tahun 2016 sebanyak 7 buah, tahun 2017 sebanyak 1 buah dan tahun 2018 sebanyak 4 jembatan. Kemudian tahun 2019 sebanyak 2 unit,” rinci Abu Hasan.
Abu Hasan menambahkan, pembuatan jembatan termasuk sesuatu yang membutuhkan ketelitian khusus, karena merupakan konstruksi yang dapat menjadi sarana bagi banyak transportasi untuk dilewati. Jika asal-asalan bisa membahayakan masyarakat.
“Tahun 2019 lalu. Dua jembatan penghubung dibagun tahun 2019 di Desa Lahumoko Kecamatan Kambowa sepanjang 8 meter menghabiskan anggaran Rp 1.2 miliar dan jembatan Wantulasi panjang 6 meter anggarannya Rp 1.4 miliar masing-masing kontruksi,” tandasnya. (Adv)
Bangun SPAM Sedikan Sarana Air Bersih
Pembangunan SPAM untuk memudahkan masyarakat mendapatkan sarana air bersih Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur terus memberikan kontribusinya untuk pembangunan daerah. Organisasi perangkat daerah yang dipimpin, Wawan Wardaya itu membangun Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) untuk memenuhi kebutuhan air besih warga Lipu Tinadeakono Sara
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur, Wawan Wardaya mengungkapkan, air minum merupakan kebutuhan dasar bagi manusia harus tersedia dalam kuantitas yang cukup dan kualitas yang memenuhi syarat. Olehnya itu, optimalisasi sistem penyedia air besih terus dilakukan di Buton Utara.
“Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur tahun 2017 optimalisasi SPAM di Buranga, Labuan Wolio, Kioko, Desa Mata, Kulisusu dan Desa Bira . Kemudian, pada tahun 2018 optimalisasi sarana air minum kembali dilakukan SPAM Kulisusu, SPAM Kulisusu Utaradan Desa Mata. Tahun 2019, optimaliasi pembangunan SPAM Kadacua, Bonelipu, Karya Mulia, Kioko, Lantagi, dan Soloy Agung.
Mlalui proyek tersebut sarana air bersih melayani ke ratusan sambungan rumah. Abu Hasan menegaskan, proyek penyedia air bersih itu merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur publik khususnya air minum dan mempercepat pelaksanaan proyek infrastruktur strategis nasional.
Masyarakat menikmati sarana air bersih disedikan pemerintah Kabupaten Buton Utara “Pengembangan SPAM serta prasarana dan sarana sanitasi yang diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum untuk memenuhi kebutuhan pokok akan air bersih.Jika proyek ini sudah jadi, maka secara otomatis, air bersih akan disalurkan ke rumah-rumah warga,” tambahanya.
Wawan Wardaya menambahkan, pembangunan infrastruktur dasar untuk meningkatkan kualitas layanan air minum dan sanitasi pemukiman dilakukan melalui pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM). Empat tahun terakhir telah terbangun 10 unit SPAM dan telah tersambung 2.226 rumah. (*)