Kini Warganya Sudah Bisa Nonton Televisi– Geliat Pembangunan di desa Tinondo Indah

  • Bagikan
Pembangunan desa bergantung pada banyak hal, salah satunya kepedulian dan kemauan dari kepala desa. Andi Jumawi, Wanggudu Sebelum menjadi kabupaten otonom, Konawe Utara seolah berdiri di pengasingan. Jangankan perkantoran, sarana dan prasarana kebutuhan primer saja nyaris tidak ada. Namun perlahan hal tersebut, berubah. Pasca mekar, Konut kini berbenah. pembenahan itu sampai ke tingkat desa, salah satunya desa Tinondo Indah kecamatan Oheo. Desa yang dulunya tertinggal dalam segala hal, kini mulai memupuk rasa bangga pada warganya. Nyaris seluruh sektor mengalami peningkatan. Adalah Abdul Muthalib, kepala desa yang meningkatkan derajat desa Tinondo Indah. Berbagai kemajuan seperti pembangunan, sektor pertanian, sarana prasarana pemerintahan, transportasi, penerangan desa (PLTS) dan sarana air bersih, terlihat jelas di desa itu. Desa Tinondo Indah ini merupakan desa yang berada sekitar 35 KM sebelah utara Ibukota Konawe Utara, membutuhkan perjalanan sekitar 45 menit menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Desa ini tepat berada di jalan trans Sulawesi Tenggara - Sulawesi Tengah. Desa yang di pimpin oleh Abdul Mutalib ini banyak mengalami kemajuan, baik di bidang pertanian maupun di bidang lainnya. Saat di temui di desanya, Abdul Mutalib menunjukkan kepada wartawan apa saja yang ia lakukan selama ini untuk kemajuan desa dan kemakmuran warga di desa Tinondo Indah. "Saya selaku kepala desa Tinondo Indah, tentunya sangat berharap agar roda perekonomian warga desa kami mengalami kemajuan dan peningkatan, hal ini tentunya harus kita lakukan mengingat saat ini persaingan ekonomi memang sudah sangat menantang, jadi jika warga kami tak memiliki ekonomi yang memadai maka desa kami tentunya akan mengalami ketertinggalan dengan desa-desa lainnya, kata Abdul Mutalib. Menurutnya, selaku pimpinan di desa dirinya berupaya untuk mempersatukan warganya dengan cara yang positif agar kerukunan antar warga bisa terjaga. Meskipun di desa itu ada sejumlah etnis namun tak menjadi halangan buatnya untuk mempersatukan warganya. "Sejak saya memimpin desa ini, memang saya sudah bulatkan tekad saya untuk membangun desa, agar hal itu bisa tercapai saya harus lakukan langkah kongkret agar warga tak hanya berhayal dan berharap mimpi kosong, karena janji dan janji yang tak terbuktikan," jelasnya. Langkah kongkretnya pertama adalah mempersatukan warga desa dan membuatnya mau bekerja sama dan bergotong royong. Selain itu, lanjut Abdul Mutalib, ia juga berupaya mewujudkan keinginan warganya untuk membangun desa, terlebih lagi dengan adanya sejumlah dana yang berasal dan bersumber dari dana desa APBN, ia merasa sangat berantusias untuk segera merealisasikan apa yang selama ini diharapkan warga desa itu. Sebelum Dana Desa dari APBN itu turun warga telah melakukan Musyawarah Desa (Musdes). Hal ini dilakukan guna untuk menampung aspirasi warga terkait penggunaan dan pemanfaatan dana desa APBN itu, sehingga ketika berjalan semuanya akan tepat sasaran. Karenanya, saat ini dapat terlihat hasil pembangunan di Tinondo Indah, berupa sarana prasarana desa seperti jalan, air bersih, penerangan lampu PLTS. "Semua sudah kami adakan melalui Dana Desa APBN. Untuk tahun 2016, dana desa melalui dana APBN tahun 2015-2016 lalu kami sudah membangun drainase, plat duekker, jalan desa, serta pengadaan air bersih menggunakan pompanisasi bermotor listrik PLTS," terangnya. Dia lalu berkisah. Hingga bebebrapa waktu lalu, desanya tersebut berada dalam kondisi gelap gulita. Hanya beberapa warga yang memiliki mesin pembangkit listrik mini (gen set) yang menikmati listrik. Saat ini jelasnya, warga dapat menikmati listrik menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di desa Tinondo Indah. "Sekarang warga bisa menikmati malam harinya bersama keluarga menggunakan penerangan lampu PLTS bahkan sudah bisa menonton TV," beber Abdul Mutalib. "Setelah penerangan ada warga masih kesulitan air bersih, maka setelah kami lakukan Musyawarah Desa (Musdes) kami rencanakan tahun 2016 Dana Desa APBN akan kami gunakan untuk membangun sarana prasarana air bersih bertenaga listrik (PLTS) dan Alhamdulillah kini warga kami sebanyak 66 KK sudah bisa menikmatinya," ungkapnya. (***/b)  
  • Bagikan