Sawah Petani Di Kolaka Di Asuransikan

KOLAKA POS, Kolaka -- Para petani Kolaka kini tidak perlu was-was jika mengalami gagal panen atau tanaman padinya rusak minimal 70 persen. Kerusakan tanaman yang diakibatkan hama maupun bencana, seperti kekeringan dan banjir akan di gantirugi pihak asuransi.
“Sekarang ada fasilitas asuransi pertanian sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2015, dan alhamdulilah Program ini sampai di Kolaka,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kolaka Ir. La Ramuli di ruang kerjanya.
La Ramuli mengatakan program asuransi pertanian itu dikelola PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), badan usaha milik negara pada bidang asuransi. Sampai saat ini Kolaka belum bisa memastikan berapa hektar sawah yang akan di asuransikan. Namun kepastian program tersebut sudah ada dan sampai di Kolaka.
“Harapan kami semua sawah yang ada di Kolaka bisa mendapatkan asuransi tersebut,” ujarnya
Lanjut kata Laramuli, premi yang harus dibayarkan untuk tiap musim tanam sebenarnya sebesar Rp 180 ribu per hektare. Karena pemerintah memberikan subsidi mencapai 80 persen petani cukup membayar premi Rp 36 ribu per hektare tiap musim tanam.
"Saya kira jumlah Rp36 ribu yang harus di bayar oleh petani sehektar sekali musim tanam akan disanggupi oleh petani," tambahnya.
Jika petani yang mengasuransikan sawahnya mengalami gagal panen, PT. Jasindo akan membayar ganti rugi sebesar Rp 6 juta per hektare. Namun jika petani hanya memiliki 2.500 meter persegi, maka premi yang dibayarkan hanya Rp 9.000 per musim tanam dan ganti ruginya sebesar Rp 1,5 juta.
"Asuransi pertanian bertujuan melindungi petani agar tidak bangkrut ketika mengalami gagal panen. Tentu petani harus tetap serius dalam menangani OPT agar hasil panennya gemilang,” tutur La Ramuli (hud)