Peringkat Kemudahan Berbisnis Naik, Investor Makin Bergairah
KOLAKAPOS, Jakarta--Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, kenaikan peringkat kemudahan berbisnis tersebut memberikan dampak positif bagi iklim investasi di tanah air.
Dia meyakini kenaikan peringkat tersebut akan mendorong para investor untuk menanamkan modalnya.
Selain itu, peringkat manufaktur Indonesia, terutama untuk nilai tambah, berada di peringkat kesembilan di dunia.
Capaian tersebut sejajar dengan Brasil dan Inggris, bahkan lebih tinggi daripada Rusia, Australia, dan negara ASEAN lainnya.
’’Bahkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang kontribusi industri manufakturnya cukup signifikan terhadap PDB,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis prospek ekonomi Indonesia akan semakin bagus hingga akhir tahun dan pada 2018.
Pemicunya, faktor ekonomi global yang cenderung membaik ditandai dengan kembalinya harga komoditas seperti batu bara dan minyak sawit seperti 3–4 tahun lalu.
Dia juga melihat penilaian Bank Dunia terhadap kemudahan berinvestasi di Indonesia yang semakin bagus.
”Karena sebelumnya (EODB) tiga digit, sekarang turun dua digit. Ada perbaikan-perbaikan,” ujar JK.
Dia mengungkapkan, selama ini pasar juga selalu khawatir dengan tahun politik yang bisa berdampak pada ekonomi.
Namun, dia memastikan politik di Indonesia masih kondusif.
Sementara itu, Chief Economist SKHA Institute for Global Competitiveness (SIGC) Eric Alexander Sugandi menuturkan, Indonesia memang harus berkompetisi dengan negara-negara lain, khususnya di kawasan Asia.
Dia menjelaskan, ada beberapa hal yang mesti terus dibenahi pemerintah agar iklim investasi membaik.
’’Misalnya, masalah kepastian hukum serta koordinasi yang lebih baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,’’ ucapnya. (jpnn)