2017, BEST Lampui Target Penjualan

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Bekasi--Perusahaan pengembang dan pengelola kawasan industri, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) melampaui target penjualan. BEST mampu menjual lahan seluas 42 hektar dari target sepanjang 2017 seluas 30-40 hektar. Direktur Utama BEST, Yoshihiro Kobi mengatakan tingginya permintaan penjualan tanah tentunya menambah semangat perseroan untuk terus berkontribusi pada pengembangan industri dan ekonomi di Indonesia ke depan. "Sebagai pengelola kawasan Industri MM2100, kami sangat memperhatikan pertumbuhan industri di wilayah Bekasi dan sekitarnya," kata Yoshihiro. Ditambahkan, kawasan industri yang dikelola perseroan memiliki berbagai keunggulan, terutama lokasi yang sangat strategis, terdekat dengan pusat bisnis, ekonomi, dan perdagangan di Jakarta. Selain itu tepat ditengah koridor industri antara jalan tol dari arah Jakarta, pelabuhan Tanjung Priok serta beberapa industri di daerah Karawang, Cikarang, Bekasi. "BEST juga akan memiliki akses langsung ke JORR II ketika sudah jalan tol tersebut beroperasi," tambahnya. Yoshihiro menambahkan seiring visi dan misi perseroan membangun kawasan industri berkualitas dan terintegrasi, BEST juga melakukan acara seremonial Grand Opening Enso Hotel dan peluncuran logo dan identitas baru perusahaan. Bertepatan dengan Grand Opening Enso Hotel, Bekasi Fajar juga melakukan peluncuran logo dan identitas baru menandai masuknya BEST ke babak baru untuk menjadi benchmark bagi pengembangan kawasan industri lainnya di berbagai wilayah Indonesia. Menurut Yoshihiro, logo baru ini melalui proses opini dari manajemen, karyawan dan segenap stakeholder, dengan tiga hal penting yang diperhatikan yakni integrasi, layanan, dan fokus. Komposisi warna dan bentuk dari logo baru tersebut menggambarkan unsur modern, teknologi, sinergi yang merupakan cerminan karakteristik perusahaan. "BEST sebagai pengembang kawasan industri akan terus memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pelanggan dan terus responsif terhadap dinamika perkembangan bisnis yang ada saat ini," tegasnya.(jpnn)
  • Bagikan