Pemda Butur Salurkan Bantuan Pertanian
KOLAKAPOS, Buranga--Pemerintah Daerah Buton Utara (Pemda Butur) melalui Dinas Pertanian Butur meyalurkan bantuan Sarana Produksi Pertanian kepada kelompok petani di Desa Soloy Agung, Kecamatan Kulisusu Barat, Kamis (26/12).
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan langsung oleh Bupati Butur, Abu Hasan dan dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Budianti Kadidaa, Pimpinan OPD, Ketua TP-PKK Butur Sitti Rabiah Abu Hasan, Camat Bonegunu dan Kulisusu Barat, kelompok tani, serta undangan lainnya.
Penyaluran bantuan tersebut berupa benih unggul jenis inpari 30 sebanyak 8 ton, pompa air 3 inci 10 unit, penggilingan benih 6 unit, mesin perontok gabah multi guna untuk padi dan kedelai 10 unit, dan kendaraan operasional penyuluh pertanian sebanyak 5 unit dan 1 kendaraan operasional petugas kesehatan hewan.
Bupati Butur Abu Hasan dalam sambutannya mengatakan, pemberian bantuan agar petani terus bersemangat, karena pemerintah akan terus memberdayakan masyarakat dengan pola subsidi agar pangan di Butur terus berkembang.
"Pemerintah dalam memajukan kesejahteran rakyat dilakukan dengan pola subsidi dan pola bantu agar petani terus bersemangat, peternak bersemangat dan di bidang perikanan dan kelautan juga bersemangat," kata Abu Hasan.
Mantan Karo Humas Pemprov Sultra ini berharap bantuan ini tidak dimiliki orang perorang karena bantuan ini pasti kurang. "Bagi masyarakat yang belum dapat bantuan untuk sabar, namanya pasti berkesinambungan dan akan digilir untuk masyarakat yang belum dapat akan dapat tahun 2020," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kadis Pertanian Butur Sahrun Akri menambahkan, seluas 828 ha sawah yang ada di Buton Utara akan ditanami bibit unggul, dan semua petani mendapatkan bibit unggul yang selama ini ditunggu oleh masyarakat.
"Sebanyak 8 ton bibit unggul akan diberikan kepada petani yang sawahnya produktif karena untuk menjaga konstan pertumbuhan tanamannya bisa meningkat dan ditanam lebih dari satu kali sehingga untuk kebutuhan bibit 2 tahun kemudian petani tidak sulit mencari bibit unggul," jelasnya. (k10/c)