KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka - Program SIPATUO (Kebun edukasi kopi dan kakao untuk keberlanjutan petani Sopura) yang digalakkan PT Antam Tbk UBPN Kolaka mendapat apresiasi dari Pemkab Kolaka. Terbukti dengan launching panen perdana tanaman kopi dan penanaman kebun kelompok wanita tani (KWT) di desa Sopura, kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka, Jumat (22/12).
Ketua kelompok tani program SIPATUO, Lukman mengatakan, awalnya masyarakat tidak percaya dengan program yang digagas PT Antam Tbk UBPN Kolaka, pasalnya tidak pernah ada petani di wilayahnya yang berhasil mengembangkan tanaman kopi dan kakao.
"Tapi kemudian kami berinisiatif menerima tantangan itu, apakah dengan perlakuan khusus akan berubah. Selain itu, kami juga ingin melihat kontribusi nyata Antam. Jadi kolaborasi ini ingin merubah mindset (pola pikir, red) masyarakat yang mengatakan tidak akan berhasil itu (program SIPATUO, red)," jelasnya.
Lukman mengisahkan, pertama merintis kelompoknya hanya dua orang, kemudian bertambah hingga kini berjumlah 14 orang. "Alhamdulillah, berkat dukungan dari Antam program ini tergolong sukses, karena ada tanam perdana dan ada pula panen perdana, seperti yang disaksikan saat ini. Adapun luasan lahan kopi dan kakao masing-masing satu hektare," bebernya.
Sementara itu, Camat Pomalaa Mirdan Athar, memberikan apresiasi dan penghargaannya atas support PT Antam UBPN Kolaka, sehingga petani di Sopura bisa berhasil dalam budidaya tanaman kopi dan kakao.
"Tentu kita berharap keberhasilan ini bisa diaplikasikan di tempat-tempat lain. Intinya saya menyampaikan kepada masyarakat bahwa dengan kemauan, kemampuan dan teknologi, apa yang selama ini menjadi kekhawatiran kita bahwa tidak ada yang bisa tumbuh (kopi dan kakao, red) di Sopura ini, tapi ternyata kali ini kita sudah buktikan, dengan adanya ketekunan dan kerja keras semua yang terlibat dalam program ini kita sudah bisa lihat hasilnya," ungkapnya.
Ia menambahkan, perencanaan sebelumnya jika kebun kopi dan kakao sudah jadi, kedepan akan ada semacam kedai kopi. Nanti pengunjung datang melihat kebun sambil wisata edukasi bagaimana menanam kopi dan kakao yang baik, kemudian hasilnya dinikmati sambil bersantai.
"Diharapkan kedepan dengan akan hadirnya puluhan ribu tenaga kerja di Pomalaa, saya kira ini potensi yang harus kita kembangkan. Tentu kita berharap dukungan Antam tidak berhenti sampai disini," harapnya.
Di tempat yang sama, Kadis Perkebunan dan Peternakan Kolaka, Hasbir Jaya Razak menjelaskan, secara teknis baik dari struktur maupun tekstur tanah di desa Sopura tidak cocok untuk perkebunan. Tapi dengan adanya program yang digagas PT Antam Tbk UBPN Kolaka, maka memberi pengalaman dan pengetahuan baru.
"Kami dalam mengalokasikan anggaran untuk di kecamatan Pomalaa tidak menjadi prioritas karena jika dibandingkan dengan kecamatan lain itu masih banyak potensi yang unggul selain di Pomalaa. Terus terang tadinya saya berpikir kok bisa yah, kopi dan kakao bisa tumbuh bagus di Sopura, setelah diliat langsung ternyata memang perkembangannya sangat bagus," terangnya.
Ia berpesan, agar program ini terus berjalan sehingga bisa menjadi contoh untuk daerah lainnya. "Untuk tanaman kopi memiliki populasi yang tersebar disejumlah wilayah Kolaka, tapi semakin tahun semakin menurun. Begitu juga dengan tanaman kakao. Kami punya data luasan lahan kakao semakin tahun semakin menurun, lima tahun lalu itu 29 ribu hektare sekarang luasan dibawah 25 ribu hektare," bebernya.
Tak luput mantan Kadispora Kolaka ini, mengapreasiasi PT Antam Tbk UBPN Kolaka yang berhasil membina kelompok tani kopi dan kakao di desa Sopura. "Semoga kelompok binaan ini bisa menjadi pionir, bisa membuktikan bahwa lahan di Pomalaa juga bisa untuk perkebunan. Kami juga tentunya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT Antam, karena membantu Pemkab Kolaka dalam memberdayakan para petani," tutupnya. (*)
