Sopir Anggota DPRD Konawe Dipolisikan!

  • Bagikan

Disinyalir Jadi Pelaku Pengrusakan Baliho Balon Bupati

KOLAKAPOS, Unaaha--Pelaku pengrusakan baliho bakal calon (Balon) bupati Konawe Litanto, di wilayah Wonggeduku dan Besulutu berhasil ditangkap oleh simpatisan Litanto. Mereka pun dilapor ke Markas Polisi Daerah (Mapolda) Sultra. Pelaporan tersebut dilakukan langsung oleh Litanto, dengan membawa alat bukti berupa baliho yang dirusak dan keterangan saksi di dua daerah yang menjadi tempat pengrusakan baliho tersebut. Dalam laporan resminya di Polda Sutra, salah satu pelaku pengrusakan disinyalir merupakan sopir anggota DPRD Konawe. Laporan pertama inisial S, dengan laporan bernomor polisi:LP/38/1/2017/SPKT Polda Sultra tanggal 21 Januari 2017 TKP-nya di kecamatan Besulutu dan inisial N dengan nomor polisi:LP/39/1/2017/SPKT Polda Sultra tanggal 21 Januari 2017 TKP-nya di kecamatan Wonggeduku Barat. Litanto mengatakan, pengrusakan baliho dilakukan secara bertahap. Di Wonggeduku Barat terjadi 9 Januari pukul 24:15 Wita dan 21 Januari sekitar pukul 03:22 Wita. Parahnya terjadi pengrusakan secara besar-besaran di desa Waturai. Sementara di desa Pundoho, kecamatan Besulutu, terjadi pada 10 Januari pukul 01.00 Wita. "Setelah mereka pasang berselang beberapa saat terjadi pengrusakan, jadi pelakunya tiga orang, hanya mereka belum tahu siapa pelakunya, setelah baku kontek-kontek ternyata keseluruhan yang dipasang itu rusak semua, dari 8 yang dipasang 7 rusak di malam minggu, jadi baliho saya itu tidak bermalam. Kejadian di kecamatan Wongguduku Barat diduga ada oknum kepala desa yang terlibat dan salah satu sopir anggota DPRD Konawe. Menurut laporan dari anggota saya, saya sampaikan pada mereka (tim Litanto, red) jangan ada yang terpancing nanti lapor ke Polisi," jelasnya. Menurut Litanto, dari sejumlah baliho yang ada di Wonggeduku Barat, pelaku pengrusakan mengambil baliho dan merobek bagian atasnya. Kejadian pengrusakan ini sebenarnya sudah terjadi sejak 9 Januari lalu. "Baliho saya dipotong tinggal atasnya saja, itu bentuk-bentuk pengrusakan baliho saya. Kalau di Besulutu itu di rumahnya Latuna tanggal 9 Januari malam. Pak Latuna lagi tidur mendengar ada yang rubuh, setelah dilihat baliho yang rubuh, balihonya diinjak-injak bahkan istrinya Launa diancam, jadi itu baliho dicabut, dibanting, dirobek bahkan dibakar, tapi karena sudah tengah malam tidak terbakar itu baliho," ungkapnya. Ia mengatakan, para pelaku menggunakan arit untuk merusak baliho, setelah kejadian pengrusakan besar-besaran dirinya terjun ke lapangan untuk mengambil baliho-baliho dan banner yang rusak. "Saya ambil banner yang rusak dan saya turun lapor ke Polda," kata Litanto. Dirinya sangat prihatin dengan keadaan ini, karena dirinya sudah menyampaikan kepada mereka bahwa yang bakal tarung adalah kader-kader terbaik Konawe. "Kenapa tidak diberikan kebebasan saja? Nanti rakyat yang memilih. Inikan yang muncul kader-kader daerah semua, kenapa harus muncul pengrusakan ini. Yah akibat pengerusakan ini kami rugi sekitar Rp30 jutaan," tutupnya. (m4)
  • Bagikan