Diprogramkan Untuk Jangka Panjang
KOLAKAPOS, Unaaha -- Program satu juta ekor sapi untuk Konawe yang dijanjikan pasangan bupati dan wakil bupati Konawe saat Pemilihan Bupati lalu, kini ditagih warga.
Program satu juta sapi ini, akan ditangani dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten Konawe. Namun, banyak pula yang pesimis dan menilai program yang diusung pasangan Kery-Gusli ini akan gagal.
Meski tidak mengiyakan sikap pesimistis itu, namun Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Jumrin, tampaknya juga tidak terlalu yakin program tersebut akan terealisasi dimasa pemerintahan bupati Kerry.
Saat ditemui akhir pekan lalu, ia mengatakan untuk mencapai angka satu juta ekor sapi dalam jangka lima tahun, terkesan mustahil. Menurutnya, ada beberapa faktor yang harus disediakan terlebih dahulu seperti anggaran, lahan, pakan dan sarana penunjang lainnya untuk mendukung program itu. "Kalau Sumber Daya Manusia boleh, tapi masih ada faktor lain yang harus disediakan. Sebagai akademik di bidang peternakan, angka satu juta ekor sapi itu tidak mungkin untuk dicapai dalam jangka waktu yang singkat. Namun karena ini program daerah, tidak ada yang tidak mungkin. Namun pada intinya untuk mencapai terget itu dibutuhkan jangka lima sampai 20 tahun baru target ini tercapai," kata Jumrin.
Jumrin membeberkan, program satu juta ekor sapi ini, bukan berarti melakukan pengadaan bibit hingga satu juta ekor sapi. Hal tersebut jelasnya membutuhkan anggaran yang sangat besar. Konsep tersebut sejatinya dengan melakukan pengembangbiakan melalui program-program yang ada di dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Salah satu cara efektif, selain pengadaan bibit sapi, antaranya saat ini ada program Siwab (Sapi dewasa wajib bunting) dengan melakukan Inseminasi Buatan (IB). Program inilah yang akan dikembangkan secara berkelanjutan, juga menjadi fokus utama daerah untuk mencapai target satu juta sapi, salah satunya dengan menambah petugas IB di lapangan.
Hitung hitunganya, jika dalam setahun, penambahan sapi konawe mencapai seribu ekor, berarti sudah ada angka signifikan untuk mencapai target menuju ke angka satu juta. "Saat ini jumlah sapi Konawe baru sekitar 56 ribu ekor. Jika kurun waktu lima tahun kedepan jumlah sapi kita mencapai 100 ribu ekor, artinya target untuk mencapai satu juta ekor sapi sudah ada hasilnya," terangnya.
Memang jika dihitung dengan angka, 100 ribu ekor sapi itu hanya 10 persen dari program satu juta ekor sapi. Tapi Jumrin menjelaskan, visi misi bupati dan wakil bupati itu merupakan program jangka panjang. Ia lantas mencontohkan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Program itu muncul konsepnya pada tahun 1985, namun nanti di zaman gubernur Joko Widodo, baru dapat terealisasi. Hal itulah yang akan terjadi dengan program satu juta ekor sapi. "Sekarang memang mustahil dapat tercapai 100 persen (satu juta ekor sapi), akan tetapi ini merupakan program daerah yang akan terus dijalankan. Program ini digagas oleh bupati dan wakil bupati sekarang. Kita tidak tau ke depan siapa pemimpin yang akan mencapai target sejuta ekor sapi ini," tandasnya.
Untuk itu, sambung Jumrin saat ini dinas perernakan dan kesehatan hewan telah membuat perencanaan anggaran untuk mensukseskan program satu juta ekor sapi. "Kita sudah buat rencana anggaran APBD 2019 dan sharing dengan kepala desa untuk mensukseskan program ini untuk segi anggaran dari dana desa," tandasnya. (m4/b)