2024, Waktu yang Tepat Ahmad Safei ke Senayan

  • Bagikan
H. Ahmad Safei, SH., MH

KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka - H. Ahmad Safei menatap ruang pengabdian yang lebih luas dalam membangun daerah. Tak lagi sekedar membangun Kolaka, kini Safei akan mengabdikan dirinya untuk pembangunan Sultra melalui jalur Senayan. Bupati dua periode ini menatap kontestasi DPR RI sebagai caleg PDIP.

Bupati Kolaka dua periode itu mengatakan Pemilu 2024 momentum yang paling tepat buatnya untuk menuju DPR RI. Sebab, ia satu-satunya Caleg yang berasal dari Kolaka, sehingga dapat menjadi representasi warga Kolaka di parlemen. Jika seluruh wajib pilih Kolaka yang ia sebut berjumlah 171 ribu memilihnya, ia yakin akan lolos ke senayan. "Yang lalu, peraih suara terbanyak itu Fachri Konggoasa, suaranya 101 ribu. Jadi kalau kita semua bersatu, kita bisa punya perwakilan di DPR RI," ungkapnya, Kamis (7/9).

Ia mengisahkan beratnya perjuangan pemerintah daerah untuk mendapatkan program dari pemerintah pusat. Hal itu acap kali ia alami selama menjabat bupati Kolaka. Sebutnya, ada ratusan pemerintah daerah yang memperebutkan program dari pemerintah pusat. Tanpa dorongan dari parlemen, maka misi mendapatkan program akan makin sulit. "Kalau di Jakarta, kita itu lepas lambang. Kita menunggu di tangga depan kementerian. Kadang yang kita tunggu itu eselon IV. Bayangkan, bupati menunggu eselon IV. Tapi itu harus kita lakukan, karena kita yang butuh dia," ungkapnya.

Termasuk perjuangan untuk melahirkan regulasi yang berpihak pada pemerintah daerah, akan menjadi perhatiannya di parlemen. Sebab, ia merasakan betul peliknya perkara regulasi antara pemerintah pusat dan daerah. Banyak "pintu" PAD pemerintah daerah yang tertutup karena regulasi dari pemerintah pusat. "Karena itu kita butuh anggota DPR RI dari Kolaka untuk menjembatani itu," ucap Safei.

Ia berjanji komitmennya untuk membangun daerah tidak akan berkurang hanya karena ia duduk di parlemen. Bupati Kolaka dua periode ini akan bekerja keras memperjuangkan aspirasi masyarakat Sultra di Senayan. "Saya bisa jamin kalau saya tidak kesana (Senayan) untuk tidur. Kalau mau tidur, lebih enak saya tidur di kebunku," janjinya.

Safei juga menjelaskan alasannya menjadi kader PDIP. Menurutnya, banyak informasi tak benar yang beredar tentang partai berlambang banteng moncong putih. Diantaranya diasosiasikan sebagai partai komunis dan non agamis. Anggapan itu kata Safei, dihembuskan oleh orang yang tidak mengenal PDIP. "Di Lenteng Agung (Jakarta) itu, sekolah pendidikan PDI Perjuangan, di depannya ada masjid, namanya mesjid Taufiq Kiemas. Setiap hari disitu setiap waktu salat, itu penuh. Itu berarti orang PDIP itu salat juga," tegasnya.

Ia menjelaskan, pilihan partai seseorang tidak dapat dikaitkan dengan keimanannya. Bahkan tidak ada yang menjamin ketika seseorang menjadi kader partai agamis, maka ia agamis juga. "Artinya tidak ada kaitannya antara integritas diri dengan kita masuk sebuah partai. Biar kita masuk partai agama, kalau ktia tidak salat, nda ada gunanya juga," sebutnya.

Safei mengungkapkan pesan para orang tua dulu pada anak-anaknya agar jika ingin berlindung, maka berlindunglah ke pohon besar. Ia menganalogikan pohon besar itu seperti PDIP yang memang terkenal sebagai partai besar di Indonesia. "Kalau berlindung, berlindunglah di pohon yang besar, agar kalau datang hujan bisa tenang, datang panas tetap tidak goyang. Tapi kalau berlindung di pohon kecil, datang sekali angin, langsung roboh," bebernya. (kal)

  • Bagikan