Dugaan Pungli di VDNI Terus Terdengar

  • Bagikan

KOLAKAPOS, Konawe -- Seperti angin, terasa namun tak tampak. Isu sogokan dalam penerimaan pegawai di PT.Virtue Dragon terus mengemuka. Disebut, butuh uang Rp3,5 juta hingga lima juta rupiah untuk dapat diterima di perusahaan tambang nikel tersebut.

MN dan HJR, warga asal Kecamatan Tongauna, dua pegawai di perusahaan tersebut mengaku menjadi korbannya. Kepada Kolaka Pos, mereka mengaku menyerahkan uang kepada salah seorang sekuriti.

Bahkan setelah setahun bekerja di VDNI, mereka mengaku kini memiliki jaringan untuk menaikkan pegawai baru dengan imbalan uang. "Saya punya teman di kantor yang bisa menerima atau meloloskan untuk masuk bekerja tetapi dengan syarat tertentu," katanya.

Saat akan dikonfirmasi ke VDNI, pejabat yang dituju sedang berada di luar kota. Kadis Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Konawe, Joni Pisi, ketika dikonfirmasi, menjelaskan jika isu tersebut telah lama terdengar. Namun ia mengakui bahwa hal tersebut bukan berada didomainnya. "Kemungkinan lebih tepat jika memang ada semacam pungli besar-besaran, ada bukti-bukti dan korban, ada pelakunya serta apa motifnya, itu mungkin ranah kepolisian," kata Joni Pisi.

"Kami disini cuma melayani masyarakat untuk penerbitan kartu kuning buat pencari kerja. Lantas mereka disana berbenturan atau tidak bisa bekerja diterima karena tidak bisa membayar persyaratan mutlak itu urusan pencari kerja dan pihak perusahaan," tambahnya.

Namun menurutnya, dengan kelas VDNI yang berlevel internasional, isu pungutan tersebut hanya permainan oknum tertentu. "Jadi kecil kemungkinan pihak perusahaan akan mementingkan uang setoran pembayaran dari calon tenaga kerja ketimbang disiplin ilmu serta bukti pengalaman kerja dan calon karyawan. Kalau memang benar adanya itu pasti ulah oknum tertentu yang sengaja memanfaatkan suasana demi meraup keuntungan," tandasnya. (k11)

  • Bagikan